Yulianus Yeimo berusia 45 Tahun disiksa secara brutal oleh Brimob Indonesia di kompleks pasar Enaro Tali, sekitar pukul, 06.00 sore WIT Jumat, 10 Agustus 2012 lalu, Paniai, Papua. |
Paniai — Di Papua terus terjadi pembunuhan terhadap Orang
Papua. Namun kali ini lagi-lagi seorang mantan guru sekolah dasar (SD),
Yulianus Yeimo berusia 45 Tahun disiksa secara brutal oleh Brimob
Indonesia di kompleks pasar Enaro Tali, sekitar pukul, 06.00 sore WIT
Jumat, 10 Agustus 2012 lalu, Paniai, Papua.
“Sebelumnya juga Brimob di Paniai memukul Yulianus Yeimo tanggal 24 November 2011 sekitar pukul,15.00 wit di ujung lapangan kogekotu/awabutu Enarotali Paniai Papua”.
Dari data yang dihimpun, knpbnews.com Sebelumnya, “Almarhum Yulianus Yeimo dipukul dengan besi bar dan Pukulan dengan popor senjata oleh Brimob membuat Yulianus Yeimo mengalami patah hidung dan mengeluarkan darah serta dari mulut mengalir darah seperti air, karena dada di tendang dan rahang retak, lidah hamper putus.” Kejadian seperti ini banyak terjadi di paniai dan di Papua.
“Akibat dari pemukulan tersebut, dirinya mengalami ganguan psikologi. Kemudian ia di bunuh oleh Brimob Indonesia, pada tanggal 18 Agustus 2012 Tanpa sebab.”
Menurut keterangan saksi yang di terima KNPBNews.com “Tubuh pria malang ini diikat di bagian lehernya menggunakan tali. Mayatnya tiba-tiba ditemukan di Danau Paniai, pada tanggal 25 Januari 2014”.
Lanjutnya lagi, Pembunuhan itu dilakukan oleh anggota militer Indonesia, brimob atau aparat keamanan sebagai pembalasan lanjut dia merobek bendera Indonesia”. Katanya.
Sementara itu, Mecky Yeimo, sekertaris 1 Komite Nasional Papua Barat menyatakan bahwa “Kami masyarakat Paniai menuntut penyelidikan lebih lanjut atas kematian-Nya.”
“Kami juga meminta bahwa pasukan militer dan keamanan semua personil Indonesia segera ditarik dari daerah Paniai, dan di seluruh Wilayah Papua Barat.”
lanjutnya lagi, “Kami menuntut juga agar pelaku pembunuhan dan penyiksaan itu secepatnya dibawa ke pengadilan penuh dan bahwa semua angkatan bersenjata Indonesia segera menghentikan semua kekejaman Hak Asasi Manusia yang keji di Tanah Papua Barat.” Imbuhnya.
Sumber : http://knpbnews.com/?tag=paniai
“Sebelumnya juga Brimob di Paniai memukul Yulianus Yeimo tanggal 24 November 2011 sekitar pukul,15.00 wit di ujung lapangan kogekotu/awabutu Enarotali Paniai Papua”.
Dari data yang dihimpun, knpbnews.com Sebelumnya, “Almarhum Yulianus Yeimo dipukul dengan besi bar dan Pukulan dengan popor senjata oleh Brimob membuat Yulianus Yeimo mengalami patah hidung dan mengeluarkan darah serta dari mulut mengalir darah seperti air, karena dada di tendang dan rahang retak, lidah hamper putus.” Kejadian seperti ini banyak terjadi di paniai dan di Papua.
“Akibat dari pemukulan tersebut, dirinya mengalami ganguan psikologi. Kemudian ia di bunuh oleh Brimob Indonesia, pada tanggal 18 Agustus 2012 Tanpa sebab.”
Menurut keterangan saksi yang di terima KNPBNews.com “Tubuh pria malang ini diikat di bagian lehernya menggunakan tali. Mayatnya tiba-tiba ditemukan di Danau Paniai, pada tanggal 25 Januari 2014”.
Lanjutnya lagi, Pembunuhan itu dilakukan oleh anggota militer Indonesia, brimob atau aparat keamanan sebagai pembalasan lanjut dia merobek bendera Indonesia”. Katanya.
Sementara itu, Mecky Yeimo, sekertaris 1 Komite Nasional Papua Barat menyatakan bahwa “Kami masyarakat Paniai menuntut penyelidikan lebih lanjut atas kematian-Nya.”
“Kami juga meminta bahwa pasukan militer dan keamanan semua personil Indonesia segera ditarik dari daerah Paniai, dan di seluruh Wilayah Papua Barat.”
lanjutnya lagi, “Kami menuntut juga agar pelaku pembunuhan dan penyiksaan itu secepatnya dibawa ke pengadilan penuh dan bahwa semua angkatan bersenjata Indonesia segera menghentikan semua kekejaman Hak Asasi Manusia yang keji di Tanah Papua Barat.” Imbuhnya.
Sumber : http://knpbnews.com/?tag=paniai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar