Ilustrasi |
Fiji, KNPBnews
– “UFDF bersimpati dengan rakyat West Papua dan yakin bahwa setelah
pemilu 2014, pemerintahan baru yang dipilih oleh rakyat akan
mengembangkan kebijakan yang mendukung dan lebih menarik terhadap
perjuangan orang West Papua untuk Kemerdekaan”, kata Front Persatuan
Demokratik Fiji (UFDF) lewat situs resminya ufdf.net.
UFDF menyatakan bahwa Perdana Menteri Fiji, Frank Bainimarama telah mengkhianati komitmen sebagai anggota MSG dengan menerima sogokan dari Indonesia sebesar $500.000 dolar. Hal itu menyalakan mereka sendiri sebagai anggota MSG, dimana sementara MSG bersimpati pada penderitaan rakyat West Papua .
Indonesia diberitakan mengintervensi politik internal Fiji dengan mendukung secara terbuka resim militer Fiji, Frank Bainimarama pada Pemilu Fiji 2014 ini. Duta Besar Indonesia di Fiji, Aidil Chandra Salim dalam wawancara dengan resim Fiji tanggal 8 Desember 2013 mengutip bahwa Pemerintah Indonesia benar-benar membekap Commorade Bainimarama menjadi Perdana Menteri pada pemilu nanti.
UFDF yang mendorong demokrasi di Fiji menyatakan Indonesia sudah menyalahi norma-norma protokol diplomatik dan menunjukkan pola konsisten dari Pemerintah Indonesia untuk mempengaruhi dan ‘membeli’ MSG agar menghalangi kampanye Papua Merdeka.
UFDF menyatakan bahwa desakan untuk kemerdekaan West Papua bukan saja sesuatu yang harus diambil di MSG, tetapi juga pada anggota-anggota Pasific Island Forum (PIF) seperti Australia dan Selandia Baru harus mendesak kemerdekaan West Papua.
UFDF juga menyatakan rakyat West Papua untuk menyadari bahwa Bainimarama adalah Perdana Menteri yang hanya memiliki nama dan tidak memiliki basis rakyat, basisnya hanya pengikut di lingkungan militer yang selama ini mengancam dan mengintimidasi rakyatnya sendiri, sama seperti Pemerintah Indonesia yang sedang mengintimidasi rakyat West Papua.
Baru-baru ini, UFDF melalui juru bicaranya Mick Beddoes di radioaustralia menyatakan keprihatinan atas interfensi Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar