Pembangunan Asrama Mahasiswa Putra Intan Jaya (Jubi/Mawel) |
Jayapura, 12/2 (Jubi) – Ikatan Pelajar Mahasiswa Intan Jaya
(IPMIJ) di kota Jayapura mengklaim pembangunan asrama putra bagi
mahasiswa Intan Jaya yang sedang berlangsung di Jalan Bumi Pekemahan,
Waena, Kota Jayapura, Papua, tak sesuai harapan.
“Kami minta pemerintah bangun asrama di lahan yang luas, agar ada
halaman untuk ruang pengembangan bakat dan minat, tetapi tidak pernah
pemerintah kabulkan,” kata Ketua IPMIJ, Elinus Kobogau ke tabloidjubi.com, saat ditemui di depan Studio Foto Sumber Makmur, Abepura, Kota Jayapura, Papua, Selasa (11/2).
Dari pantauan tabloidjubi.com lokasi pembangunan asrama
berlantai dua itu terlihat sangat sempit. Kemungkinan tak ada lokasi
pengembangan atau kegiatan ektrakulikuler bagi penghuninya.
“Pemerintah malah memaksakan pembangunan di lokasi yang sempit. Kami minta pemerintah beli dua rumah yang ada di belakang asrama. Kontraktor beli dan mulai membangun dari belakang,” jelas Elinus.
Menurut Elinus, kini pembangunan asrama sedang berjalan, tapi
pihaknya melihat denah bangunan asrama itu tak mempertimbangkan segi
perawatan dan kenyamanan penghuninya.
“Kita lihat denah itu banyak ruang tamu, kamar kecil atau toilet yang sebenarnya tak penting. Banyak pengalaman asrama membuktikan perawatan pun sulit. Kita ini mau belajar urus kebersihan,” ujarnya.
Dari denah itu pun terlihat, letak aula ada di lantai dua.
“Aula ini akan menjadi tempat kegiatan rutin mahasiswa seperti wisuda atau pertemuan-pertemuan. Kalau letaknya di atas, sulit bersihkan usai kegiatan. Mahasiswa yang naik turun akan mengganggu kenyamanan mahasiswa yang sedang belajar di atas,” kata Elinus.
Elinus berharap, pemerintah dan kontraktor mengurangi kamar kecil
maupun kamar tamu, tapi memperbanyak kamar atau ruang belajar bagi
penghuninya.
Salah satu inteletual muda Suku Moni, Thobias Bagubau mengatakan,
jika pembangunan asrama ini tak diubah pengalaman perawatan dan
kerusakan yang dialami bangunan asrama lain bisa terulang. “Ini karena
pengalaman, jadi pemerintah atau kontraktor merubahnya. Jika tidak, sama
artinya mereka siapkan petugas perawatan,” kata Tobuas saat dihubungi
lewat telepon selulernya, Rabu (12/1). (Jubi/Mawel)
Sumber : www.tabloidjubi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar