Pages

Pages

Kamis, 20 Februari 2014

Pendidikan di Paniai Tak Butuh Tenaga Pengajar dari Prajurit TNI

Guru di ruang kelas. ( Foto: amopiya-pustaka.blogspot.com)
Paniai, MAJALAH SELANGKAH -- Minimnya tenaga pengajar, konon, dirasakan hampir semua daerah di tanah Papua. Khusus di Kabupaten Paniai, jumlah tenaga guru diklaim sudah cukup, sehingga tak perlu ada penambahan, apalagi yang berlatarbelakang non keguruan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Paniai, Drs. Amatus A Tatogo, mengatakan, sekolah-sekolah yang adi wilayah Kabupaten Paniai tak butuh tenaga pengajar dari profesi lain, walaupun memiliki keterampilan.

"Kami telah mendapat informasi kalau Bidang Mutu Pendidikan Dikpora Papua ingin bantu tenaga pengajar dengan para prajurit secara sukarela menjadi guru. Tetapi, kami di Paniai sudah cukup dengan tenaga pengajar yang sedang bertugas di sekolah-sekolah," tutur Amatus kepada majalahselangkah.com melalui telepon selular, Selasa (18/2/2014) kemarin.

Diberitakan majalahselangkah.com, sedikitnya 296 prajurit TNI Kodam XVII/Cenderawasih menerima sertifikat mengajar dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Provinsi Papua. Sertifikat diberikan setelah mengikuti pelatihan selama 3 pekan oleh Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan Universitas Cenderawasih (FKIP Uncen) Jayapura. Para prajurit akan bertugas di sekolah-sekolah untuk membantu kekurangan tenaga guru di tanah Papua.

Menurut Amatus, kekurangan guru di Kabupaten Paniai memang sempat terjadi beberapa tahun lalu. Namun, hal itu telah dijawab dengan kebijakan menempatkan para sarjana pendidikan maupun sarjana lainnya di semua sekolah.

"Benar, kalau dibawah tahun 2013 itu ada beberapa guru hengkang dari tempat tugas lantaran minimnya fasilitas. Tetapi, kami telah benahi semua," tuturnya.

Kebijakan yang diambil, kata Tatogo, pihaknya terus membangun seluruh infrastruktur bidang pendidikan di sekolah-sekolah (TK, SD, SMP, SMA dan SMK) yang ada di Kabupaten Paniai.

"Kami pikir saat ini tidak perlu tenaga dari non kependidikan. Susah apa lagi, kan Pak Bupati Paniai sudah kasih mereka punya upah to," kata mantan Kepala SMP YPPK Epouto di Moanemani, Kabupaten Dogiyai.

Terkait hal itu, Bupati Kabupaten Paniai, Hengky Kayame membenarkan bahwa pihaknya telah menerima surat dari Dinas Pendidikan dan Pengajaran setempat.

"Yo, kami sudah terima surat dari Kadin P&P untuk prioritaskan tenaga pengajar yang benar-benar dari keguruan," demikian isi pesan singkat dari Bupati Hengki Kayame. (Abeth Abraham You/MS)



Sumber: majalahselangkah.com

1 komentar:

  1. SOSOK,PRAJURIT BAGAIMANA MAU MEGAJAR
    SEKOLAH SAJA 0%,,,
    alasan tu

    BalasHapus