Pages

Pages

Minggu, 19 Januari 2014

Siaran Perss : Atas Gagalnya Misi Delegasi MSG Menemui Rakyat Papua


Siaran Perss Komando Nasional – Tentara Pembebasan  Nasional Papua Barat
(KOMNAS- TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM)

Misi Kedatangan Delegasi  MSG di tanah Papua  tidak memberikan ruang  sedikitpun untuk  bertemu dengan rakyat Papua,  kedatangan Ilegal   ini  terdiri dari Meteri Luar Negeri Fiji, Salomon, PNG, Dubes PNG, Dubes Fiji dan Yvon Faua (FLNKS) bertemu secara tertutup dengan Pejabat teras seperti  Gubernur Papua, Pangdam serta Polda Papua maka  tujuan agendanya pun  kami anggap  pertemuaanya Bilateral atau Multilateral dengan Pemerintah Indonesia.

Indonesia menyembunyikan perlakuan buruk di wilayah Papua Barat sebenarnya  misi  MSG yang datang ingin mengetahui  tentang kondisi riil atau realitas betapa perlakuan buruknya Indonesia terhadap rakyat Papua Barat selama ini .

Strategi Indonesia setting  agenda misi  Misi MSG karena Resolusi MSG ke 19 di Noumea yang sudah tercium oleh Pihak Jakarta ketakutan terbesar takut di beberkan pelanggaran HAM  atas  fakta kejahatan kemanusiaan  di tanah Papua  maka dengan esklasi  kekuatan militer di  steriika wilayah untuk   kedatangan delegasi MSG dari Bandara Sentani hingga  Jayapura . Selain itupun pejabat teras di suap dengan triliunan juta untuk meredam situasi dan  kondisi politik rakyat bangsa Papua Barat dalam  .  Hal itu bukan berarti suap -menyuap   membungkan Papua Merdeka bukan berarti  bungkam Ideologi dan Nasionalisme tetapi semangat  Papua  Merdeka telah dan akan menjadi Roh didalam diri orang Papua .

Papua Barat adalah wilayah bagian dari Melanesia sistem claim Indonesia atas Papua Barat di sebut-sebut sebagai  wilayah Indonesia dan bagian melayu sangat  mustahil. Fakta sejarah wilayah Papua Barat  utuh  dari ras  Melanesia bukan Ras Monggoloid atau orang Melayu (malay)
Berikut delapan poin siaran perss Komnas TPNPB :

Pertama: Menteri Luar Negeri PNG, Fiji dan Salomon kunjungan di Papua melanggar keputusan KTT MSG tahun kemarin isinya dua poin dibawa ini:
1).MSG sepenuhnya mendukung hak-hak asasi rakyat Papua Barat terhadap penentuan nasib sendiri sebagaimana ditetapkan dalam mukadimah konstitusi MSG;

2).MSG menyatakan keprihatinan tentang pelanggaran hak asasi manusia dan bentuk lain dari kekejaman yang berkaitan dengan rakyat Papua Barat.
Karena kedatangan delegasi MSG tidak komentar soal penentuan nasib sendiri rakyat Papua Barat, dan tidak hargai keputusannya sendiri dua poin diatas ini.

Kedua : Menteri luara negeri PNG, Fiji dan Salomon tidak mengerti melanesia, pentingkan melayu. Tidak ada rasa persaudaraan ( Melanesia brotherhood) terhadap Papua Barat. TPNPB-OPM mendukung sikap Vanuatu, sebab mereka ada rasa persaudaraan dan mengerti  melanesianya.

Ketiga: Komnas TPNPB-OPM , Negara-negara Melanesia mendukung dan membantu perjuangan TPNPB untuk Papua Merdeka adalah sebuah harapan.

Keempat: Komnas TPNPB tetap membenahi struktur dan sistem kerja TPNPB secara nasional di seluruh tanah Papua, dan siapkan militer sesuai standar militer dunia.

Kelima: Kepada semua media masa baik cetak maupun electronik TPNPB-OPM tidak lagi disebutkan OTK, GSB, Teroris dan stigma-stigma lainnya, media  harus balens dan   independen jangan selalu  memihak ke  Polda  atau  Pangdam Papua  begitupun ke Pemerintah Indonesia. Media gagal melaksankan fungsinya sebagai media yang Independensi, yang bersangkutan adalah penghianat, apalagi jurnalis anak-anak Papua yang menulis, maka dialah penghianat perjuangan Papua Merdeka, sebab sengaja tidak tahu dan  menyembunyikan fakta /realitas yang terjadi .

Keenam:Komnas TPNPB-OPM harap kepada seluruh rakyat Papua, jangan berharap dunia luar akan bawa kemerdekaan tanpa kami berjuang, tetapi kita bersatu dan berjuang, maka dunia luar akan mendukung perjuangan kami untuk Papua Merdeka.

Ketujuh: Komnas TPNPB-OPM kepada Polda dan Pangdam Papua, 8 Senjata yang telah dirampas di Mulia Pos Kurilik, tidak akan pernah di kembalikan dengan alasan apapun dan kapanpun. Perampasan itu adalah bagian dari perlengkapan kebutuhan Markas TPNPB-OPM setempat.

Kedelapan: Kepada Gubernur Papua, DPRP dan MRP jangan! Jual isu Papua Merdeka atau Referendum jadikan Lahan  bisnis kalian, kepada Pemerintah Pusat, sebab kalianlah menjual rakyat Papua dengan rupiah untuk memuaskan hidup keluarga  kalian!

Demikian siaran perss Komnas TPNPB ini untuk perhatian dan kerja sama anda kami sampaikan terima kasih.

Dikeluarkan Di : Markas Pusat
Pada Tanggal :17 Januari 2014

A.N. Panglima Tinggi Komando Nasional (TPNPB-OPM)

Kepala Staf Umum
ttd
Mayjend Terryanus Satto
NRP. 7312.00.00.003

Tidak ada komentar:

Posting Komentar