Siaran Perss
Komando Nasional – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat
(KOMNAS- TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM)
Misi Kedatangan Delegasi MSG di tanah
Papua tidak memberikan ruang sedikitpun untuk bertemu dengan rakyat
Papua, kedatangan Ilegal ini terdiri dari Meteri Luar Negeri Fiji,
Salomon, PNG, Dubes PNG, Dubes Fiji dan Yvon Faua (FLNKS) bertemu secara
tertutup dengan Pejabat teras seperti Gubernur Papua, Pangdam serta
Polda Papua maka tujuan agendanya pun kami anggap pertemuaanya
Bilateral atau Multilateral dengan Pemerintah Indonesia.
Indonesia menyembunyikan perlakuan buruk
di wilayah Papua Barat sebenarnya misi MSG yang datang ingin
mengetahui tentang kondisi riil atau realitas betapa perlakuan buruknya
Indonesia terhadap rakyat Papua Barat selama ini .
Strategi Indonesia setting agenda misi
Misi MSG karena Resolusi MSG ke 19 di Noumea yang sudah tercium oleh
Pihak Jakarta ketakutan terbesar takut di beberkan pelanggaran HAM
atas fakta kejahatan kemanusiaan di tanah Papua maka dengan esklasi
kekuatan militer di steriika wilayah untuk kedatangan delegasi MSG
dari Bandara Sentani hingga Jayapura . Selain itupun pejabat teras di
suap dengan triliunan juta untuk meredam situasi dan kondisi politik
rakyat bangsa Papua Barat dalam . Hal itu bukan berarti suap
-menyuap membungkan Papua Merdeka bukan berarti bungkam Ideologi dan
Nasionalisme tetapi semangat Papua Merdeka telah dan akan menjadi Roh
didalam diri orang Papua .
Papua Barat adalah wilayah bagian dari
Melanesia sistem claim Indonesia atas Papua Barat di sebut-sebut
sebagai wilayah Indonesia dan bagian melayu sangat mustahil. Fakta
sejarah wilayah Papua Barat utuh dari ras Melanesia bukan Ras
Monggoloid atau orang Melayu (malay)
Berikut delapan poin siaran perss Komnas TPNPB :
Pertama:
Menteri Luar Negeri PNG, Fiji dan Salomon kunjungan di Papua melanggar
keputusan KTT MSG tahun kemarin isinya dua poin dibawa ini:
1).MSG sepenuhnya mendukung hak-hak
asasi rakyat Papua Barat terhadap penentuan nasib sendiri sebagaimana
ditetapkan dalam mukadimah konstitusi MSG;
2).MSG menyatakan keprihatinan tentang pelanggaran hak asasi manusia dan bentuk lain dari kekejaman yang berkaitan dengan rakyat Papua Barat.
Karena kedatangan delegasi MSG tidak komentar soal penentuan nasib sendiri rakyat Papua Barat, dan tidak hargai keputusannya sendiri dua poin diatas ini.
Kedua : Menteri luara negeri PNG, Fiji dan Salomon tidak mengerti melanesia, pentingkan melayu. Tidak ada rasa persaudaraan ( Melanesia brotherhood) terhadap Papua Barat. TPNPB-OPM mendukung sikap Vanuatu, sebab mereka ada rasa persaudaraan dan mengerti melanesianya.
Ketiga: Komnas TPNPB-OPM , Negara-negara Melanesia mendukung dan membantu perjuangan TPNPB untuk Papua Merdeka adalah sebuah harapan.
Keempat:
Komnas TPNPB tetap membenahi struktur dan sistem kerja TPNPB secara
nasional di seluruh tanah Papua, dan siapkan militer sesuai standar
militer dunia.
Kelima:
Kepada semua media masa baik cetak maupun electronik TPNPB-OPM tidak
lagi disebutkan OTK, GSB, Teroris dan stigma-stigma lainnya, media
harus balens dan independen jangan selalu memihak ke Polda atau
Pangdam Papua begitupun ke Pemerintah Indonesia. Media gagal
melaksankan fungsinya sebagai media yang Independensi, yang bersangkutan
adalah penghianat, apalagi jurnalis anak-anak Papua yang menulis, maka
dialah penghianat perjuangan Papua Merdeka, sebab sengaja tidak tahu
dan menyembunyikan fakta /realitas yang terjadi .
Keenam:Komnas
TPNPB-OPM harap kepada seluruh rakyat Papua, jangan berharap dunia luar
akan bawa kemerdekaan tanpa kami berjuang, tetapi kita bersatu dan
berjuang, maka dunia luar akan mendukung perjuangan kami untuk Papua
Merdeka.
Ketujuh:
Komnas TPNPB-OPM kepada Polda dan Pangdam Papua, 8 Senjata yang telah
dirampas di Mulia Pos Kurilik, tidak akan pernah di kembalikan dengan
alasan apapun dan kapanpun. Perampasan itu adalah bagian dari
perlengkapan kebutuhan Markas TPNPB-OPM setempat.
Kedelapan:
Kepada Gubernur Papua, DPRP dan MRP jangan! Jual isu Papua Merdeka atau
Referendum jadikan Lahan bisnis kalian, kepada Pemerintah Pusat, sebab
kalianlah menjual rakyat Papua dengan rupiah untuk memuaskan hidup
keluarga kalian!
Demikian siaran perss Komnas TPNPB ini untuk perhatian dan kerja sama anda kami sampaikan terima kasih.
Dikeluarkan Di : Markas Pusat
Pada Tanggal :17 Januari 2014
A.N. Panglima Tinggi Komando Nasional (TPNPB-OPM)
Kepala Staf Umum
ttd
Mayjend Terryanus Satto
NRP. 7312.00.00.003
NRP. 7312.00.00.003
Sumber : www.komnas-tpnpb.ne
Tidak ada komentar:
Posting Komentar