Demonstrasi Gempar 2013. Foto: Ist |
Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Gerakan Mahasiswa Pemuda dan
Masyarakat (GEMPAR) Papua pagi ini, Senin, (13/1/14) memalang kampus
Universitas Cenderawasih (Uncen) di Abepura melakukan orasi.
Hingga berita in ditulis, orasi mahasiswa masih berlanjut dengan membentangkan spanduk bertuliskan, "We Are Student Papua, We Regust to MSG West Papua. We want to be Freedom". Aksi Gempar digelar dengan pengawalan ketat aparat keamanan.
Gempar meminta Menteri Luar Negeri Negara-Negara Anggota Melanesia atau Melanesia Spearhead Group (MSG) delegasi harus bertemu dengan masyarakat akar rumput Papua, bukan hanya dengan Gubernur dan DPRP.
Mereka juga meminta delegasi harus bertemu dengan para para Tahanan Politik Papua yang hingga akhir 2013 mencapai 70 orang. "Kami juga minta para Menlu MSG untuk bertemu dengan para korban pelanggaran HAM selama 50 tahun sejak Papua dianeksasi ke dalam NKRI," kata salah satu mahasiswa di tempat aksi kepada kontributor majalahselangkah.com.
Mahasiswa juga mendesak delegasi MSG harus melihat pembungkaman demokrasi dan pelanggaran HAM selama ini dengan bijaksana. "Kami juga meminta segera bebaskan Sekjen Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua, Markus Haluk dan puluhan lainnya yang ditangkap pagi tadi di Taman Imbi, depan kantor DPRP," kata Alfares Kapisa didampingi Samuel Womsiwor.
Sumber media ini dari lapangan mengabarkan, aparat polisi memeriksa setiap laki-laki di tiap angkutan umum. Sementara, sekitar Hotel Swissbel dijaga ketat aparat gabungan TNI-Polri dan aktivitas lumpuh. (GE/HY/TBR/MS)
Hingga berita in ditulis, orasi mahasiswa masih berlanjut dengan membentangkan spanduk bertuliskan, "We Are Student Papua, We Regust to MSG West Papua. We want to be Freedom". Aksi Gempar digelar dengan pengawalan ketat aparat keamanan.
Gempar meminta Menteri Luar Negeri Negara-Negara Anggota Melanesia atau Melanesia Spearhead Group (MSG) delegasi harus bertemu dengan masyarakat akar rumput Papua, bukan hanya dengan Gubernur dan DPRP.
Mereka juga meminta delegasi harus bertemu dengan para para Tahanan Politik Papua yang hingga akhir 2013 mencapai 70 orang. "Kami juga minta para Menlu MSG untuk bertemu dengan para korban pelanggaran HAM selama 50 tahun sejak Papua dianeksasi ke dalam NKRI," kata salah satu mahasiswa di tempat aksi kepada kontributor majalahselangkah.com.
Mahasiswa juga mendesak delegasi MSG harus melihat pembungkaman demokrasi dan pelanggaran HAM selama ini dengan bijaksana. "Kami juga meminta segera bebaskan Sekjen Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua, Markus Haluk dan puluhan lainnya yang ditangkap pagi tadi di Taman Imbi, depan kantor DPRP," kata Alfares Kapisa didampingi Samuel Womsiwor.
Sumber media ini dari lapangan mengabarkan, aparat polisi memeriksa setiap laki-laki di tiap angkutan umum. Sementara, sekitar Hotel Swissbel dijaga ketat aparat gabungan TNI-Polri dan aktivitas lumpuh. (GE/HY/TBR/MS)
Sumber : www.majalahselangkah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar