Markus Haluk (Ist) |
Jayapura,7/1(Jubi)–Setelah Bupati Puncak Jaya mengatakan 100
anggota Goliat Tabuni menyerah, TPN-OPM menunjukkan eksistensinya.
TPN-OPM menyerang dan merampas 8 pucuk senjata dan hari ini menembak
mati satu tukang ojek bernama M.Halil di kampung Wuyuneri, Distrik
Mulia.
“Mereka memperlihatkan eksistensi ketika Henok ibo mengatakan 100 OPM
menyerah,” tutur Markus Haluk, sekjen Asosiasi Mahasiswa Pegunungan
Tegah Papua Se-Indonesi (AMPTPI) kepada tabloidjubi.com di Abepura, Kota
Jayapura, Papua Selasa(7/1).
Beberapa waktu lalu bupati Puncak Jaya mengatakan 100 anggoya Goliat
Tabuni menyerah. Mereka mengikuti pembinaan anggota Satpol PP.
Pernyataan itu tidak terbukti oleh aksi-aksi yang sedang berlangsung.
Menurut Markus, OPM malah marah atas pernyataan itu hingga melahirkan
korban jiwa. Karena itu, Henok Ibo harus minta maaf. “Dia harus minta
maaf kepada Goliat Tabuni, dan rakyat Papua,” tegasnya. Karena
pernyataan ini lanjut dia hanya strategi dari Henok Ibo untuk meminta
pemekaran Tingginambut.
Wilem Rumasep, PLH Ketua Dewan adat juga mendesak Henok Ibo harus
bertanggungjawab atas korban jiwa itu. “Saya kira pihak yang
mengeluarkan pernyataan yang mengecewakan itu harus bertanggungjawab,”
tegasnya.
OPM tidak akan pernah menyerah segampang melontarkan pernyataan.
Persoalan Papua Merdeka itu soal perjuangan harga diri bangsa dan bukan
makan minum. Kalau pemerintah menempuh jalan kekerasan untuk mengahiri
perjuangan OPM tidak akan pernah berhasil.Korban jiwa akan berjatuhan.
Karena itu, menurut Markus, pemerintah Indonesia harus tempuh jalan
damai. “Salah satunya dialog yang harus kita tempuh tetapi kalau
pemerintah tidak mau, jalan orang Papua menuju Papua merdeka makin
terbuka,” tuturnya (Jubi/Mawel)
Sumber : www.tabloidjubi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar