Pages

Pages

Kamis, 09 Januari 2014

MARKUS HALUK : OPM RAMPAS SENJATA, TUNJUKAN EKSISTENSI

Markus Haluk (Ist)
Jayapura,7/1(Jubi)–Setelah Bupati Puncak Jaya mengatakan 100 anggota Goliat Tabuni menyerah, TPN-OPM menunjukkan eksistensinya. TPN-OPM menyerang dan merampas 8 pucuk senjata dan hari ini menembak mati satu tukang ojek bernama M.Halil di kampung Wuyuneri, Distrik Mulia.

“Mereka memperlihatkan eksistensi ketika Henok ibo mengatakan 100 OPM menyerah,” tutur Markus Haluk, sekjen Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tegah Papua Se-Indonesi (AMPTPI) kepada tabloidjubi.com di Abepura, Kota Jayapura, Papua Selasa(7/1).

Beberapa waktu lalu bupati Puncak Jaya mengatakan 100 anggoya Goliat Tabuni menyerah. Mereka mengikuti pembinaan anggota Satpol PP. Pernyataan itu tidak terbukti oleh aksi-aksi yang sedang berlangsung.

Menurut Markus, OPM malah marah atas pernyataan itu hingga melahirkan korban jiwa. Karena itu, Henok Ibo harus  minta maaf. “Dia harus minta maaf kepada Goliat Tabuni, dan rakyat Papua,” tegasnya. Karena pernyataan ini lanjut dia hanya strategi dari Henok Ibo untuk meminta pemekaran Tingginambut.

Wilem Rumasep, PLH Ketua Dewan adat juga mendesak Henok Ibo harus bertanggungjawab atas korban jiwa itu. “Saya kira pihak yang mengeluarkan pernyataan yang mengecewakan itu harus bertanggungjawab,” tegasnya.

OPM tidak akan pernah menyerah segampang melontarkan pernyataan. Persoalan Papua Merdeka itu soal perjuangan harga diri bangsa dan bukan makan minum. Kalau pemerintah menempuh jalan kekerasan untuk mengahiri perjuangan OPM tidak akan pernah berhasil.Korban jiwa akan berjatuhan.

Karena itu, menurut Markus, pemerintah Indonesia harus tempuh jalan damai. “Salah satunya dialog yang harus kita tempuh tetapi kalau pemerintah tidak mau, jalan orang Papua menuju Papua merdeka makin terbuka,” tuturnya (Jubi/Mawel)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar