Mama Yosefa beserta 40 aktifis lainnya saat di Mapolres Jayapura Kota (Jubi/Indrayadi TH) |
Jayapura 13/01 (Jubi) – Pembubaran puluhan aktifis yang sedang
melakukan unjuk rasa yakni menyampaikan aspirasi di rumah perwakilan
rakyat kantor DPR Papua, dinilai tidak terpuji oleh Yosepha Alomang atau
yang biasa dipanggil Mama Yosepha, penerima penghargaan Yap Thiam Hien
Award 1999.
Kepada media ini Mama Yosepha mengaku dirinya di tarik-tarik polisi
saat membubarkan puluhan pengunjuk rasa di kantor rakyat tadi pagi.
Karena dirinya bersama puluhan aktifis lainnya datang ke DPRP untuk
menyampaikan aspirasi dari Rakyat Papua.
“Saya bawa harga diri saya untuk menyampaikan aspirasi kepada
perwakilan rakyat, saya tidak melakukan kekerasan. Karena kantor DPRP
ini untuk aspirasi masyarakat,” tegas penerima penghargaan The Goldman
Enviromental Prize 2001 prestisius bidang HAM dan lingkungan hidup dari
Amerika pada tahun 24 April 2001 silam, Senin (13/01).
Dirinya tidak di hargai sama sekali oleh polisi, lanjut Mama Yosepha,
kenapa polisi lakukan hal seperti itu kepada dirinya. Sebenarnya apa
yang Negara Indonesia buat ini tidak patut di puji.
“Segala hal saya yang mengamankan, tapi saya dibuat seperti ini,
punya niat untuk bunuh saya. Sedangkan saya yang menyelamatkan mereka,
saya di tarik-tarik polisi,” kata Mama Yosehpa sambil menunjukkan jas
hujannya yang robek dan tidak bisa digunakan lagi akibat pembubaran
tersebut.
Lanjut Mama Yosepha, kejadian itu saat dirinya hendak naik mobil yang
mau bawa Markus Haluk ke Polresta. “Saya mau naik mobil, disepak
keluar” tuturnya. “Heran saya sudah tua begini mau buat apa,” tambah
Mama Yosepha.
Hal senada juga dikatakan, Ketua I KNPB Pusat, Agus Kosay kepada
sejumlah wartawan di Mapolres Jayapura Kota. Agus menuturkan bahwa
pembubaran tadi aparat keamanan datang langsung menyita atribut yang
digunakan untuk unjuk rasa.
“Polisi menyita alat-alat yang kami bawa, spanduk dan lain-lain. Kami
tadi sampaikan bahwa kami tidak lakukan tindakan anarkis, tapi mereka
tetap bersikeras mengamankan spanduk yang kami bawa. Ada beberapa orang
dari rekan-rekan kami saat di bubarkan, polisi lakukan tindakan keras
seperti ke mama yosefa dan rekan-rekan yang lain,” kata Agus, Senin
(13/01).
Ditempat terpisah, Kapolres Jayapura Kota, AKBP. Alfred Papare
mengklaim bahwa penangkapan aktifis di halaman kantor DPRP tersebut
sesuai dengan protap kepolisian.
“Siapa bilang, kita malah sayang-sayang mereka kok. Anggota tadi
hanya 20 personil sedangkan mereka kurang lebih 30-an orang,” kata
Alfred. (Jubi/Indrayadi TH/Benny Mawel)
Sumber : www.tabloidjubi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar