Pages

Pages

Selasa, 14 Januari 2014

ELSHAM: MSG SEHARUSNYA BERTEMU WPNCL

Bendera negara-negara anggota MSG (Jubi/Victor Mambor)
Jayapura, 13/1 (Jubi) – Direktur Elsham Papua, Ferdinand Marisan mewakili rakyat sipil Papua kecewa terhadap kunjungan delegasi Melanesian Spearhead Groups (MSG) pada Senin (13/1) hari ini dimana delegasi tidak bertemu dengan elemen rakyat sipil terutama West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL). “Seharusnya kunjungan delegasi MSG mengunjungi masyarakat sipil di Papua, lebih khusus WPNCL,” katanya ke tabloidjubi.com, di Padangbulan, Kota Jayapura, Papua, Senin (13/1).

Menurutnya, tanpa aplikasi dari WPNCL untuk menjadi anggota MSG pada pertengahan tahun lalu, mustahil ada kunjungan dari delegasi MSG hari ini ke Jayapura. Tujuan awal dalam komunike pertemuan di Kanaki saat itu adalah ingin melihat, apakah WPNCL adalah representasi dari masyarakat Papua. Selama dua puluh lima tahun MSG berdiri, tidak pernah ada rencana kunjungan ke Papua sampai aplikasi dari WPNCL masuk ke MSG.

“Mereka juga ingin melihat secara dekat, pembangunan, kondisi social politik, pelanggaran HAM di Papua. Ini seharusnya menjadi bagian yang dilihat secara menyeluruh. Jika berangkat dari tujuan awal, mereka seharusnya bertemu dengan semua stakeholder,” kata Ferdinand lagi.

MSG seharusnya tidak hanya bertemu pemerintah daerah saja menurut Ferdinand. Mereka seharusnya bertemu dengan pimpinan-pimpinan gereja, pimpinan LSM yang bergerak di bidang lingkungan, ekonomi kerakyatan, HAM dan lain-lain. Bagi Ferdinand, tujuan ke Papua tetapi tidak bertemu stakeholder sudah keluar dari tujuan awal kunjungan delegasi MSG. “Kunjungan ini kunjungan kenegaraan tetapi Pemerintah Indonesia harusnya mengerti bahwa tujuan mereka datang bukan semata-mata bertemu Pemerintah Provinsi Papua tetapi atas dasar aplikasi dari WPNCL,” tuturnya.

Terkait kedatangan delegasi MSG, 40-an orang ditangkap polisi di Kantor DPR Papua. Kabid Humas Polda Papua, AKBP Sulistiyo Pudjo yang dikonfirmasi tabloidjubi.com melalui seluler mengatakan, jumlahnya tak sebanyak itu, hanya lima orang yang diamankan. “Ini untuk dimintai keterangan terkait motif demonstrasi. Sebab mereka melanggar UU No. 9 tentang Kebebasan Menyampaikan Pendapat di muka umum dan Pasal 10, karena tak ada surat pemberitahuan. Markus Haluk yang kami amankan beserta empat orang lainnya. Sedangkan untuk Yosepha Alomang, dia sendiri yang mau ikut ke Polresta,” tuturnya, Senin (13/1).

Informasi yang diterima tabloidjubi.com, kepulangan delegasi MSG ke Bandara Sentani dievakuasi menggunakan helikopter TNI dari Kodam XVII Cenderawasih dan langsung kembali melanjutkan perjalanan ke Ambon, Maluku. (Jubi/Aprila Wayar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar