Pages

Pages

Senin, 27 Januari 2014

LAGI-LAGI PENEMBAKAN DI PINTU ANGIN MULIA

Ilustrasi Penembakan Papua
Jayapura 26/1 (Jubi) – Teror penembakan di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya kembali terjadi. Kali ini iring-iringan mobil aparat keamanan dari Kompi E Yonif 751 Rider yang di pimpin Letnan Satu Infanteri Alafa di berondong peluru dari Kelompok Sipil Bersenjata (KSB) di Pintu Angin, Mulia, Puncak Jaya.

Data yang dihimpun tabloidjubi.com, mobil strada dari Kompi 751 yang dipimpin Lettu Infanteri Alafa usai mengantar tim untuk melaksanakan pengamanan di Pintu Angin. Namun sesampainya di lokasi, tepatnya 100 meter Pos Brimob Kulirik, mobil ditembaki dengan menggunakan senjata laras panjang dan mengenai ban sebelah kiri depan dan kaca mobil.

Akibat penembakan tersebut Lettu Infanteri Alafa terkena serpihan kaca mobil. Di duga penembakan ini dari Kelompok Yambi, pimpinan Leka Telenggen  mengenai ban sebelah kiri depan dan setelah melakukan penembakan, pelaku langsung kabur ke hutan.

Kepala Kampung Yambi, Distrik Mulia, Usman saat dihubungi melalui telepon selulernya membenarkan adanya penembakan tersebut. Hanya saja, pihaknya belum mengetahui apakah ada korban dalam aksi penembakan oleh kelompok sipil bersenjata.

“Saya dapat informasi ada penembakan, tapi belum tahu ada korban atau tidak,” kata Usman melalui telepon selulernya sore tadi, Minggu (26/1).

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf. Lismen Lumban Siantar saat dikonfirmasi media ini, Minggu (26/1) melalui ponsel selulernya tidak bisa dihubungi.

Sementara itu, Komandan Yonif 751 Rider, Letnan Kolonel Infanteri Luqman Arief saat di konfirmasi terkait insiden tersebut enggan berkomentar lebih banyak. Namun dirinya meminta anggotanya yang bertugas di Kabupaten Puncak Jaya agar mengutamakan kedisiplinan dalam bertugas sesuai dengan ketentuan yang sudah diberikan.

”Kuncinya cuma satu disiplin saja, Protap dan SOP yang sudah ada, saya yakin tidak ada masalah. Karena kebetulan saya pernah disana, banyak kejadian ini tidak sesuai dengan SOP yang sudah ditekankan kepada anggota. Selama anggota mengikuti protap yang sudah ditentukan, saya yakin tidak terjadi apa-apa, kalau-pun ada gangguan hanya dari jarak jauh saja,” kata Lukman, Minggu (26/1).

Sehari sebelumnya, Tokoh Politik di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Yermis Telwanem menuturkan bahwa pemimpin di Yambi asalnya dari Tiom bernama Leka Telenggen dan kelompok ini tidak tahu menahu soal organisasi, Ia menambahkan intinya dalam kelompok itu, siapa yang memegang senjata maka dialah yang jadi pemimpinnya.

“Siapa yang pegang senjata dianggap itu komandan, jadi pimpinan mereka banyak sekali. Yang pegang senjata itu hampir semua dipanggil komandan dan yang tidak pegang senjata dia jadi anggota. Mereka ini kalau mau dibilang gerakan GPK (gerakan pengacau keamanan),” kata Yermis, Sabtu (25/1). (Jubi/Indrayadi TH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar