Massa aksi KNPB ketika turun ke jalan, demo damai. Ist.
|
Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Komite Nasional Papua Barat (KNPB)
menilai, misi delegasi MSG yang dipimpin oleh Ratu Inoke Kubuabola,
Menteri Luar Negeri Fiji, gagal dalam mandatnya sebagai monitoring dan
misi pencari fakta ke Papua, mencari tahu dari dekat secara langsung,
kondisi seputar pelanggaran hak asasi manusia dan kehendak dan keinginan
Rakyat Papua Barat untuk merdeka dari penjajahan Indonesia, seperti
yang dinyatakan dalam komunike akhir KTT MSG di Noumea, Kanaky, pada
Juni 2013 lalu.
Melalui press release KNPB yang diterima majalahselangkah.com pagi ini, Selasa (14/1/14), KNPB menegaskan hal ini.
"Rakyat West Papua menyampaikan kekecewaan yang mendalam terhadap Pemerintah Fiji dan PNG yang telah mengendarai penderitaan bangsa West Papua dan juga komunike MSG untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan penguasa kolonial Indonesia yang sementara ini sedang menjajah kami.," tulis KNPB dalam releasenya.
Menurut KNPB, bila MSG benar-benar punya kemauan untuk meninjau rakyat Papua sebagai saudara serumpun, perwakilan saudara-saudara dari MSG akan bertemu dengan pimpinan rakyat Papua di Papua, bukan dengan kaki tangan Indonesia yang oleh orang Papua dianggap penjajah di Papua.
"Kami menganggap kedatangan saudara-saudari MSG sebagai suatu kunjungan rahasia, karena jadwal kedatangan dan pertemuan dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Hal itu sangat mencederai etika persaudaraan dan budaya Melanesia dimana dalam budaya Melanesia kedatangan itu harus terbuka dan disambut dengan tarian budaya Melanesia yang sudah disiapkan oleh rakyat." tulis KNPB.
Oleh karena itu, KNPB menganggap delegasi hanya berhasil bertemu dengan perwakilan dari kekuatan hadir kolonial Indonesia di DPR, Gubernur, dan pimpinan TNI / POLRI, yang semuanya adalah perpanjangan tangan penjajah di atas tanah Papua.
"Mereka (MSG) tidak berhasil bertemu dengan rakyat Papua Barat yang telah mengantisipasi kedatangan mereka dengan kegembiraan besar, dengan tarian. Namun aparat keamanan Indonesia secara brutal telah membubarkan rakyat Papua penjemput, dan 46 orang ditangkap," tulis KNPB.
KNPB masih berharap, Papua Barat diterima sebagai anggota tetap MSG melalui permohonan yang diajukan oleh WPNCL.
"Kami berharap dengan menjadi anggota West Papua dapat ikut berkontribusi dalam membangun dan menjaga persaudaraan Melanesia sesuai dengan semangat pembentukan MSG," tulis KNPB dalam releasenya yang ditandatangani Victor Yeimo, Ketua Umum KNPB bersama Sekretaris Jenderal KNPB, Ones Suhun. (Topilus B. Tebai/MS)
Melalui press release KNPB yang diterima majalahselangkah.com pagi ini, Selasa (14/1/14), KNPB menegaskan hal ini.
"Rakyat West Papua menyampaikan kekecewaan yang mendalam terhadap Pemerintah Fiji dan PNG yang telah mengendarai penderitaan bangsa West Papua dan juga komunike MSG untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan penguasa kolonial Indonesia yang sementara ini sedang menjajah kami.," tulis KNPB dalam releasenya.
Menurut KNPB, bila MSG benar-benar punya kemauan untuk meninjau rakyat Papua sebagai saudara serumpun, perwakilan saudara-saudara dari MSG akan bertemu dengan pimpinan rakyat Papua di Papua, bukan dengan kaki tangan Indonesia yang oleh orang Papua dianggap penjajah di Papua.
"Kami menganggap kedatangan saudara-saudari MSG sebagai suatu kunjungan rahasia, karena jadwal kedatangan dan pertemuan dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Hal itu sangat mencederai etika persaudaraan dan budaya Melanesia dimana dalam budaya Melanesia kedatangan itu harus terbuka dan disambut dengan tarian budaya Melanesia yang sudah disiapkan oleh rakyat." tulis KNPB.
Oleh karena itu, KNPB menganggap delegasi hanya berhasil bertemu dengan perwakilan dari kekuatan hadir kolonial Indonesia di DPR, Gubernur, dan pimpinan TNI / POLRI, yang semuanya adalah perpanjangan tangan penjajah di atas tanah Papua.
"Mereka (MSG) tidak berhasil bertemu dengan rakyat Papua Barat yang telah mengantisipasi kedatangan mereka dengan kegembiraan besar, dengan tarian. Namun aparat keamanan Indonesia secara brutal telah membubarkan rakyat Papua penjemput, dan 46 orang ditangkap," tulis KNPB.
KNPB masih berharap, Papua Barat diterima sebagai anggota tetap MSG melalui permohonan yang diajukan oleh WPNCL.
"Kami berharap dengan menjadi anggota West Papua dapat ikut berkontribusi dalam membangun dan menjaga persaudaraan Melanesia sesuai dengan semangat pembentukan MSG," tulis KNPB dalam releasenya yang ditandatangani Victor Yeimo, Ketua Umum KNPB bersama Sekretaris Jenderal KNPB, Ones Suhun. (Topilus B. Tebai/MS)
Sumber : www.majalahselangkah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar