Pages

Pages

Selasa, 21 Januari 2014

KEMENLU : “KECOLONGAN DAN KOORDINASI KURANG BAIK, SAAT MAHASISWA PAPUA HADANG DELEGASI MSG”

Mentri Luar Negeri Indonesia, Marty natalegawa bersama para menteri luar negeri negara-negara Melanesia (Jubi/Ist)
Jayapura, 20/1 (Jubi)-Terkait penghadangan yang dilakukan mahasiswa Papua di Hotel Borobudur Jakarta pada 15 Januari saat kunjungan delegasi Melanesia Spreadhead Group atau Negara-negara Ujung Tombak Melanesia (MSG) ke Indonesia. Kementerian Luar Negeri Indonesia, Direktur Jenderal Kawasan Asia Pasifik dan Afrika, Yuri Octavian Thamrin mengaku koordinasi yang kurang baik dan memang kecolongan.

“Memang benar terjadi aksi penghadangan yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa asal Papua dan Papua Barat, pada Rabu(15/1) pukul 09.47 WIB tepat di pintu keluar depan Hotel Borobudur, Jakarta di lapangan Banteng Jakarta Pusat,”tulis Direktur Kawasan Asia Pasifik dan Afrika, Yuri Octavian Thamrin dalam press releasenya yang diterima tabloidjubi.com Senin(20/1).

Dikatakan saat itu pihaknya berada dalam satu kendaraan dengan Ketua Delegasi MSG, Menlu Fiji Ratu Inoke Kubuabola.

”Saya duduk di kursi depan sebelah kiri, dan Menlu Fiji duduk di kursi belakang sebelah kiri. Dan di kursi belakang kanan mobil duduk sekretariat senior Menlu Fji,”katanya. Ditambahkan enam mobil dibelakangnya terdiri dari rombongan Menlu Solomon, Menlu PNG dan utusan Bangsa Kanak, dan staf sekretariat MSG serta Frans Alberth Yoku dan beberapa pejabat tinggi Kementerian Luar Negeri Indonesia.

“Rombongan bertemu dengan Menlu Marty Natalegawa pukul 10.30 WIB terkait pembicaraan ekonomi dan pembangungan selanjutnya delegasi bertemu Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pukul 14.00 WIB untuk menandatangani pernyataan bersama yang terdiri dari sembila point,”katanya. Dia menambahkan pengamanan di depan Hotel Borobudur memang tak begitu ketat dan ini bisa dibilang kecolongan besar bagi pejabat Kemenlu RI, aparat keamanan terutama Badan Inteleijen Negara(BIN) yang seharusnya memberikan keamanan prioritas(VVIP) bagi para tamu negara sing, apalagi yang bersangkutan para pejabat tinggi setingkat menteri.

Di sisi lain pihaknya memberikan apresiasi kepada mahasiswa Papua dan Papua Barat yang melakukan aksi dengan cara-cara damai tanpa kekerasan(non violence) sebab mereka tampak membentangkan poster-poster dan spanduk tuntutan kepada delegasi MSG. Salah satu spanduk tertulis,”The West Papuan People Support WPNCL to be membership MSG.

”Namun tak ada aksi kekerasan, anarkis atau perbuatan tak menyenangkan yang dilakukan para delegasi, juga kami pejabat Kemenlu yang turut mendampingi,”tulisnya dalam press release. Dikatakan pihaknya sendiri yang meminta kepada salah satu perwakilan massa aksi(yang bersangkutan memakai topi putih, baju biru lengan panjang). Mereka mendasak agar pernyataan sikap dari mahasiswa bisa diserahkan kepada para delegasi MSG sambil terus mengetok kaca mobil Menlu Fiji.”Pernyataan sikap tersebut saya mau menerima dan memberikan kepada delegasi MSG namun tawaran itu berulang kali ditolak,”tulisnya.

Dalam press release tersebut ditulis telah terjadi tawar menawar berlangsung sekitar delapan menit, namun tak ada kata sepakat. “Salah satu pilihan terbaik yang bisa kami ambil , adalah memundurkan semua mobil delegasi ke belakang, atau kembali memasuki hotel. Untuk selanjutnya ke luar pintu lain berada tepat di depan Kantor Departemen Luar Negeri , agar para delegasi bisa melanjutkan perjalanan,”katanya. Ditambahkan usai kembali ke hotel dan ke luar pintu lain, pihak hotel menyampaikan kalau aksi massa hanya bertahan sekitar lima menit dan melakukan orasi, selanjutnya dikabarkan massa membubarkan diri dengan tenang.

Terkait dengan insiden tersebut pihaknya sebagai Dirjen Kawasan Asia Pasifik dan Afrika juga yang bertanggungjawab atas kunjungan delegasi MSG ke Jakarta, Papua dan Ambon atas kepercayaan Bapak Presiden dan Bapak Menteri Luar Negeri menyatakan ada beberapa point yang perlu dinyatakan kepada media massa lebih khusus pers di Papua agar memberikan informasi yang berimbang kepada publik di tanah Papua.

Pertama atas nama Presiden dan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, sebagai Dirjen Kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang bertanggungjawab atas kunjungan delegasi MSG ke Jakarta, Ambon dan Papua menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada delegasi MSG, terutama Menlu Fiji yang mengalami perbuatan tidak menyenangkan atas aksi penghadangan yang dilakukan mahasiswa Papua di depan Hotel Borobudur, Jakarta.

Kedua menyesalkan atas koordinasi yang kurang baik antara aparat keamanan, baik TNI maupun Polri di daerah Sawah Besar, yang berdekatan dengan Hotel Borobudur, juga turut mempertanyakan kinerja Badan Intelejen Negara(BIN), yang sejak awal telah diberikan kepercayaan penuh dalam hal pengamanan pejabat tinggi negara asing, sebab jelas-jelas tak mampu mendeteksi dini, agar bisa dilakukan pencegahaan lebih dulu.

Ketiga memberikan apresiasi atas sikap dan respon delegasi MSG, terutama Menlu Fiji, yang merasa tak terganggu dengan aksi penghadangan yang dilakukan para mahasiswa Papua. Sebab menyadari sendiri aksi tersebut dilakukan tanpa kekerasan, termasuk tidak merugikan pihak lain, dan apa lagi aksi itu dilakukan oleh orang asli Papua yang juga serumpun dengan Menlu Fiji, rumpun Melanesia.

Keempat pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada publik di tanah Papua, terutama Gubernur Papua, dan masyarakat adat Papua yang telah menjaga keamanan dan ketertiban dalam kunjungan singkat selama delapan jam yang dilakukan delegasi MSG berjumlah 10 orang ditambah dengan pejabat Kemenlu 12 orang, ditambah pejabat asal tanah Papua tiga orang dan ditambah staf keamanan berjumlah 10 orang. Jumlah semua rombongan yang ke Papua dan Ambon sebanyak 33 orang.

Kelima dikemudian hari, pihak Kemenlu Indonesia akan melakukan koordinasi yang baik dengan aparat keamanan baik TNI maupun Polri, terutama juga dengan BIN, agar peristiwa atau aksi penghadangan seperti yang terjadi kemarin dilakukan tak terulang kembali, sebab hal ini berkaitan dengan wibawa dan integritas Negara Indonesia. (Jubi/Dominggus A Mampioper) 

Sumber : www.tabloidjubi.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar