Merdeka adalah Hak dan Kewajiban Bangsa
Oleh:Wiyaipai, G. Awimee*(Ms)
Paniai, Suara Wiyaimana: di Bumi Cendrawasih- Papua. Ada sebuah opini yang berjudul “Keadilan
bukan Penindasan Sewenang–wenang” dilaporkan kepada: suarawiyaimana.blogspot.com; Hari jumat, Pada tanggal (08/01/2013) di
waktu papua barat. Penulis merasa kekhawatiran dengan adanya ketidakadilan dan
penindasan yang sering terjadi di Tanah air.
Ketidakadilan dan Penindasan
adalah keegoisan yang diperlakukan oleh para koruptor dan penjajah terhadap
rakyat yang hendak memisahkan diri dari negara yang masih dijajah saat ini.
Papua Barat atau “west papua” adalah sebuah negara yang telah merdeka dan berdaulat
dari semenjak tahun 1961, serta alat kelengkapan kenegaraan merupakan suatu simbol
yang diwariskan oleh pejuang para leluhur mereka dan realita historis perjuangan
sebagai tanda sebuah negara.
Keadilan adalah memberikan perlakuan yang seimbang antara hak dan
kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan antara menuntut hak dan
menjalankan kewajiban. Hak berarti suatu tuntutan yang harus dikabulkan oleh
penjajah kepada mereka yang menuntut penentuan nasib sendiri melalui referendum
secara demokratis. Penjajah juga wajib mengakui sebuah negara papua barat “west papua” yang berdaulat dan mandiri,
agar persamaan hak dan kewajiban menjadi pengakuan sesama manusia di dunia ini.
Sebab mereka telah mengalami penyiksaan, penderitaan, dan penganiayaan dari
tahun 1961-2013 itu menjadi kekuatan bagi rumpun melanesia di Bumi Cendrawasih.
Oleh karenanya, segera membebaskan mereka dari penjajahan dan pembantaian selama
ini setelahnya, diabsahkan sebagai pengakuan negara Papua Barat.
Namun disisi lain dizaman globalisasi seperti ini
penderitaan juga erat dengan penindasaan dalam arti penderitaan tersebut
disebabkan oleh penindasaan namun apa arti penindasan itu sendiri? Penindasaan adalah
keadaan dimana seseorang menguasai atau menggilas orang lain baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan jangka waktu yang panjang. Sering
kali pemimpin justru menindas sehingga komunitas atau rakyat papua barat itu
hidup di bawah tekanan dan penganiayaan berat. Berbagai cara dan upaya dia lakukan
untuk membuat komunitas atau rakyat papua hidup menderita dan menyengsarakan melalui tindakan sistematis. Realitas
penderitaan bukan menjadi suatu tragedi yang diabaikan saat terjadi peristiwa
berlangsung.
Namun pengalaman penderitaan adalah suatu memori yang tak akan dilupakan
oleh para generasi penerus menjadi identitas yang ditinggalkan para leluhur.
Oleh karenanya, perjuangan kemerdekaan papua telah berada dalam sanubari setiap
orang papua sebagai memori yang harus direalisasikan hingga menuju pada
kemandirian atau merdeka tunggal.
Tidak
adanya pemerataan pendapatan, kesejahteraan, pendidikan, dan kesehatan
merupakan tindakan yang membuat komuitas atau rakyat papua barat hidup
menderita. Penguasa dunia atau penjajah indonesia tidak punya kekuatan otoriter
dan tirani selain pencipta. Orang papua dibunuh, ditindas, dan diperbudak atas
tindakan negara indonesia terhadap rumpun melanesia west papua telah menjadi
isu internasioanl. Oleh karenanya, mereka sudah punya jaringan yang cukup kuat.
Jika mau dengan tindakan negara terhadap rakyat papua secara brutal “ silahkan”.
Lagi pula dengan kekuatan militer mau disalibkan nyawa manusia papua
"silahkan". Mereka tetap akan melakukan perlawanan demi rakyat bagi
rumpun melanesia.
“Mereka
bukan babi hutan selalu diburu dan dibunuh terus-menerus di atas tanah mereka. Walaupun
negara menerapkan sistematis genosida terhadap rakyat papua barat “rumpun melasia” tetapi semua tindakan negara indonesia, semoga
kau memikul dan membawa nyawa manusia papua kepada pencipta. Dan penciptalah
yang akan mengadili sesuai perbuatan di dunia ini”.
Opini politik ini dapat
disimpulkan bahwa, Setiap orang selalu bekerja dan berusaha keras, untuk
menghidupi kehidupan keluarganya, lagi pula Pemimpin pejuang yang berada dibelahan
dunia, berusaha untuk membebaskan rakyatnya dari penindasan dan penjajahan. Maka sudah berapa lamakah? dan berapa kalikah? Setiap orang
papua khususnya “rumpun melanesia” berambut keriting memberikan kontribusi buat
mereka yang sedang berjuang ini. Dan jangan sekali-kali mengatakan saya lela
untuk berjuang, tetapi berjuanglah dengan sepenuh hati. Hanya seruan perasaan dan penderitaan harus didengar belahan
dunia adalah pengakuan atas kejahatan yang diperlakukan selama ini. Dan membebaskan
mereka dari segala tindakan terhadap bangsa lain, setelahnya diadakan
perundingan secara demokratis yakni, '' Feferemdum '' Merdeka 100% Harha
mati.
Demi
Kemanusiaan dan Kemerdekaan bagi Rumpun Melanesia Papua Barat di Bumi
Cendrawasih.Merdeka adalah Hak dan Kewajiban Bangsa |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar