Pages

Pages

Minggu, 26 Januari 2014

Dukung Sidang HAM Uni-Eropa, Gempar Gelar Mimbar Bebas

Demonstrasi Gempar Papua. Foto: Ist
Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Diberitakan sebelumnya di majalahselangkah.com, Edisi, Jum'at, 17 Januari 2014, Sub-Komite Hak Asasi Manusia (HAM) Parlemen Eropa akan mengadakan sidang untuk membahas soal kondisi HAM di Papua pada Kamis, 23 Januari 2014 di Brussels, Belgia.

Mendukung Sidang Uni-Eropa soal kondisi HAM Papua, siang tadi, Kamis, (23/01/13) Gerakan Mahasiswa Pemuda dan Masyarakat (GEMPAR) Papua menggelar mimbar bebas di Kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Papua.

Aktivis Gempar, Samuel Womsiwor kepada majalahselangkah.com di sela-sela mimbar bebas mengatakan, "Saat ini Jayapura mendung, tapi kami tahu bahwa di balik hujan dan mendung ini ada matahari yang akan terbit".

"Kami orang muda Papua punya tanggung jawab untuk menyuarakan segala bentuk pelanggaran HAM yang terjadi di Papua. Saat ini orang tua kami tidak bergabung bersama kami, namun kami tahu bahwa di rumah-rumah sana, pasti mereka lagi berdoa untuk kami anak muda yang menyuarakan kebenaran, untuk masalah HAM di Papua sekalian mendukung sidang soal HAM Papua oleh Uni-Eropa," kata Donni, salah satu aktivis kepada majalahselangkah.com di tempat kegiatan.

Di tempat yang sama, Alfa Rohromana mengungkapkan, "Kami minta kepada dunia internasional agar melihat dengan hati apa pun yang terjadi di tanah Papua."

Lanjut Alfa, "Indonesia bukan saja menjajah kami lewat pelanggaran HAM, tapi juga lewat Otsus, UP4B, Otsus Plus dan kawan-kawannya. Kami ini bukan minta segala macam bentuk macam Otsus dan lainnya, tapi yang kami minta akui kami agar kami menjadi tuan di atas negeri kami sendiri".

Diketahui, dalam sidang itu tamu dari Papua dan Jakarta memberikan keterangan soal situasi hak asasi manusia di Papua Barat, Indonesia kepada Sub-komite. Tidak dijelaskan siapa tamu dari Jakarta dan Papua yang ke sana untuk berbicara soal kondisi HAM pada sidang itu.

Apa latar belakang diadakannya sidang soal HAM Papua oleh Uni-Eropa? Baca di sini. (Theresia Fransiska Tekege/MS)

Editor : Yermias Degei

Tidak ada komentar:

Posting Komentar