Pages

Pages

Rabu, 18 Desember 2013

Catatan Orang Papua di Balik Jeruji Pada Akhir November 2013

Polisi hadang Demo Jayapura 26/11 lalu (ILST)
Pada akhir November 2013, setidaknya terdapat 71 tahanan politik di Papua.
Sebanyak 112 penangkapan politik terjadi pada tiga peristiwa terpisah,
sehingga jumlah penangkapan sejauh tahun ini menjadi 537. Ini merupakan
peningkatan 165% jumlah penangkapan politik dibandingkan dengan periode
yang sama pada tahun 2012, yang menandakan penurunan tahap kebebasan
berekspresi dan berkumpul di Papua.

Tindakan kepolisian terhadap kegiatan demonstrasi yang semakin teratur dan
berkoordinasi di Papua menjadi perhatian bulan ini, termasuk beberapa
penangkapan massa sewenang-wenang, penggunaan berulang kali kekerasan yang berlebihan, menghalangi pengacara hukum mengakses tahanan, melakuan
tindakan kejam dan menghina tahanan, dan menangkap dan memaksa aktivis
mahasiswa untuk menandatangani perjanjian untuk menghentikan unjuk rasa.

Mahasiswa Universitas Cenderawasih (UNCEN) tersandera dalam bentrok dengan pihak universitas atas keterlibatan dosen dalam kegiatan kontroversial,
yakni penyusunan perubahan draft RUU Otonomi Khusus. Otoritas kampus tampaknya aktif mengundang polisi untuk memberangus aktivitas politik di kampus, yang menyebabkan banyak penangkapan dan pemukulan mahasiswa.

Sejumlah pemimpin Papua telah menyatakan keprihatinan atas apa yang mereka

anggap sebagai usaha polisi untuk secara sistematis menutup ruang politik,
khususnya menjelang tanggal penting seperti 1 Mei, dan dalam hal ini 1
Desember.

Pada 26 November, sebanyak 80 orang ditangkap di empat kota yang berbeda
karena mendukung pembukaan kantor Kampanye Papua Barat Merdeka di Papua

Nugini dan kampanye Sorong ke Samarai. Satu orang demonstran tewas dan
tiga lainnya telah menghilang.

Sidang untuk enam tahanan 1 Mei Biak masih berlanjut dan Yohanes Boseren
tetap dalam tahanan meskipun sakit mental. Pengacara HAM dan LSM telah
menyerukan pembebasannya. investigasi juga berlanjut atas kasus empat
tokoh masyarakat Sorong yang menghadapi tuduhan konspirasi untuk melakukan makar.

Untuk membaca Update selengkapnya, silakan melihat lampiran.
Anda bisa membaca Update online di:
http://www.papuansbehindbars.org/?p=2326&lang=id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar