Arlince Tabuni: Korban Pelanggaran HAM di Papua Barat |
Sementara
burung Kuning bersiul
Jerit tangis anak negeri terdengar
Jerit tangis anak negeri terdengar
Mengapa
harus aku?
Apa
salahku?
Aku anak negri ini,
anak
pemilik surga ini
Aku
hanya tahu bermain, berdoa, belajar
aku
tak tahu apa-apa
aku
tak tahu yang ko mau,
mengapa
harus aku yang jadi sasaran tembak,
wahai
iblis pencabut nyawa berbaju loreng?
Kau tanyai aku, Dimana...
aku
tidak tahu..!
Aku
memang tidak tahu,
tidak
paham,
Mengapa
aku kautembak?
Apa
salahku, wahai Iblis pencabut nyawa berbaju loreng?
Tuhan
memberiku tanah ini
Aku
pemilik negeri ini
Aku
anak sulung tanah ini
Aku
ingin bebas berbuat sesuka aku
Bagaimana
kau datang, sementara aku tak undang kau untuk membunuhku?
Aku tak mau kau ada di negeriku
kau
akan bunuh juga adik lelakiku
kau
akan perkosa juga kakak perempuanku
kau
akan siksa ibuku
Tidak,
aku ingin bebas, pergilah kau, iblis pencabut nyawa berbaju loreng!
Aku
ingin bebas, hidup tanpa ketakutan
diatas tanah airku sendiri.
diatas tanah airku sendiri.
(Untuk mengenang kematian Arlince Tabuni. Dia ditembak tentara negara Indonesia tanggal 1 Juli 2013) [Mikael]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar