Ilustrasi Kebebasan Wartawan. |
Jayapura - Tiga orang wartawan lokal Kota
Jayapura diintimidasi oleh aparat kepolisian saat akan meliput berita
jurnalisitik tentang pembubaran paksa massa pendemo Komite Nasional
Papua Barat (KNPB) di Expo-Waena, Distrik Heram, Selasa Siang.
Misel Gobay, wartawan Suluh Papua kepada Antara Jayapura, Selasa,
mengaku diintimidasi oleh oknum polisi saat akan memotret pembubaran
paksa di Waena. "Tadi saya dipukul di kepala oleh oknum polisi di
belakang PTUN Waena, untung saya pakai helm.
Selain itu, kata Misel, oknum polisi yang terlihat pada emosi itu
meminta dirinya meninggalkan lokasi. "Kami disuruh pulang, kamera saya
hampir dirampas," katanya.
Arnold Belau wartawan Suarapapua.com mengaku dirinya dimaki, "Radi saya dimaki kata, maaf ucapan kebun binatang," katanya.
Sementara itu, Aprilia Wayar wartawati Tabloidjubi.com menuturkan
bahwa dirinya dicap pendemo. "Perempuan ini saya hafal, setiap demo
selalu ada, kamu hati-hati," kata Aprilia menirukan kalimat yang
diucapkan oleh oknum polisi itu.
Menurutnya, polisi tersebut terlihat emosi dan ingin melampiaskan
amarahnya kepada wartawan. "Mereka terlihat emosi. Mereka juga ingin
rampas kamera dan minta kami pulang," katanya.
Waka Polresta Jayapura Kompol Kiki Kurnia ketika dikonfirmasi
wartawan mengaku belum bisa berikan pernyataan. "Maaf, situasinya belum
tepat," katanya.
Kabid Humas Polda Papua AKBP Sulistyo Pujdo ketika dikonfirmasi
terkait aksi demo KNPB yang dibubarkan paksa kepada wartawan di Jayapura
mengatakan "Demo KNPB tanpa STTP berlangsung mula-mula aman, kemudian
massa pendemo secara diam-diam keluar dari anjungan lewat samping
jembatan Expo dan menuju ke arah pertokoan Mega Waena," katanya lewat
pesan singkat.
.(rr)
Sumber : http://id.berita.yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar