LOGO AMP |
Penetapan Pemekaran 33 Dearah Otonomi Baru (DOB)
di Tanah Papua yang disepakati dalam rapat Sidang Paripurna Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada kamis 24/10/13, sarat dengan
kepentingan politik Jakarta terhadap Tanah Papua.
Tidak adanya evaluasi terhadap penyelenggaraan
pembangunan di kabupaten, kota dan propinsi pemekaran yang lama sebenarnya
menunjukan sikap Jakarta yang sedang menyembunyikan kepentingan lain di balik
pemekaran wilayah baru di Tahan Papua yang terdiri dari 19 kabupaten, 2 kota di
Propinsi Papua dan 8 kabupaten, 1 kota di Propinsi Papua Barat serta 3 propinsi
baru.
Jika dilihat dari syarat jumlah penduduk yang ada
di Tanah Papua secara keseluruhan, maka sebenarnya Jakarta menghendaki rakyat
Papua menjadi minoritas dan termarjinalkan diatas tanahnya sendiri karena
pemekaran membuka peluang bagi migrasi penduduk dari luar untuk masuk ke Papua,
apa lagi saat ini perbandingan orang asli Papua dan pendatang yang
perbandingannya lebih didominasi kaum pendatang. Diperparah lagi karena tidak
tidak adanya Peraturan Daerah (PERDA) yang mengatur tentang proteksi bagi
migrasi penduduk dari luar untuk masuk ke Tanah Papua.
Selain itu pemekaran 33 DOB di Tanah Papua jelas
akan diikuti oleh pemekaran struktur teritori Militer (TNI-Polri) baru. Hal ini
membuka peluang bagi Militer (TNI-Polri) untuk menjalankan bisnis gelapnya yang
lasim dilakukan di Tanah Papua seperti membackup illegal loging, prostitusi dan
pemasok miras. Ditambah buramnya sepak terjang Militer Indonesia atas kejahatan
terhadap kemanusiaan di Tanah Papua sejak aneksasi Papua ke dalam Indonesia, 1
Mei 1963.
Dari uraian di atas, jelas bahwa tujuan pemekaran
sejatinya tidak untuk mensejahterakan rakyat Papua. Pemekaran wilayah tanpa
melihat standar kelayakan wilayah, jumlah penduduk dan Sumber Daya Alam (SDA)
hanyalah sebuah konspirasi politik penguasa untuk menghancurkan identitas
rakyat di wilayah tersebut.
Sehingga jelas apa yang dilakukan saat ini oleh
Jakarta terhadap Tanah Papua sejatinya untuk menghancurkan bukan untuk
membangun.
Maka, untuk menyikapi pemekaran wilayah di Tanah
Papua ini, kami mengajak Kawan-kawan Mahasiswa Papua untuk terlibat dalam Aksi
Demo yang akan dilakukan pada ;
Hari/Tanggal :
Senin, 4 November 2013
Pukul : 10:00-selesai
Titik Kumpul : PGC, BNK, UKI
Titik Aksi : DPR
RI—Menkopolhukam—Istana—Mendagri
Tema
: “Tolak
Pemekaran di Tanah Papua!!! Hak Menentukan Nasib Sendiri Solusi Demokratis Bagi
Rakyat Papua!”
Demikian seruan aksi ini kami buat, atas
perhatian, partisipasi dan keterlibatan Kawan-kawan kami ucapkan jabat erat
selalu. Salam!
Jakarta 2 November
2013
Humas
Sonny
Tidak ada komentar:
Posting Komentar