Pages

Pages

Sabtu, 02 November 2013

Besok, SMA Adhi Luhur Gelar Festival Budaya

Para siswa SMA Adhi Luhur memasuki arena pentas dengan mengenakan Koteka dan Moge pada pada Festival Budaya dua tahun lalu. Foto: Dok. www.majalahselangkah.com
Nabire,  -- Besok, 2 November 2013, SMA YPPK Adhi Luhur, Kolese Le Cocq dArmandville Nabire Papua akan menggelar acara dua tahunan, Festival Budaya. 
 
Seperti biasanya, pada Festival Budaya bertema, "Ke Manakah kan Ku Cari Budayaku" ini akan menampilkan kebudayaan dari masing-masing suku.

"Anak-anak dari masing-masing suku akan menampilkan tarian daerah, makanan khas mereka, dan pernak-pernik dari suku mereka. Ya, di Adhi Luhur ada banyak suku, ada suku Jawa, ada Batak, ada Manado, ada Timor, ada suku Cina, dan Papua sendiri juga ada banyak suku," kata salah satu guru SMA Adhi Luhur Nabire, Longginus Pekey, Jumat, (01/11/13). 

Kata Longginus, semua persiapan telah selesai hari ini dan Festival Budaya siap digelar besok pagi di lapangan Adhi Luhur. "Ya, yang diundang banyak. Pertama, orang tua siswa, Bupati, Dandim, Kapolres, LSM yang ada, termasuk sekolah-sekolah yang ada di Nabire," kata dia. 

Ia memastikan siswa dari SMP YPPK St. Antonius dan SD St. Petrus juga akan membawakan tarian. Ada juga biasanya para frater Tahun Orientasi Rohani dari 5 keuskupan di tanah Papua juga membawakan tarian daerah. 

Ia menjelaskan, untuk anak-anak pegunungan Papua akan membawakan sebuah dramatari berjudul "Upacara Pemberian Nama Anak Adat dan Ratapan Mama-mama Papua." Tarian ini adalah gabungan dari beberapa tari Papua yang pada intinya menggambarkan tentang bagaimana kehidupan orang Papua sebelum ada pengaruh dari luar. 

Lalu, kata dia, diperlihatkan dalam dramatari itu bagaimana orang Papua mengalami perjumpaan dengan orang luar dan bagaimana mereka berjuang untuk eksistensi mereka. 

"Menarik itu pada babak, anak-anak Papua dari berbagai suku menjadi satu untuk menyikapi kondisi mereka. Menarik juga pada babak ratapan, tiap suku ratapi anak yang terbunuh," kata Pekey. 

"Sebenarnya, tarian ini pernah ditampilkan pada tahun sebelumnya. Tetapi, sekarang ada modifikasi sana-sini, lebih menarik," tuturnya. 

Tarian "Upacara Pemberian Nama Anak Adat dan Ratapan Mama-mama Papua" ini pernah membuat banyak orang tua siswa menangis pada tahun sebelumnya, termasuk Wakil Uskup Timika, Pater Nato Gobay dan beberapa tamu serta undangan lainnya. 

Diketahui, SMA Adhi Luhur didirikan tahun 1987. Pada tahun 2000 Yesuit diberi kepercayaan oleh Keuskupan Jayapura untuk mengelola SMA Adhi Luhur, dengan seizin Pater Jenderal Serikat Jesus. Misi Serikat Jesus di lembaga pendidikan ini adalah mau mempersiapkan kader pemimpin Papua masa depan. 

Kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan di SMA Adhi Luhur cukup beragam, mulai dari Ekstrakurikuler Basket, Jurnalistik, English Cocqiez Society, Futsal, Warung Magis, hingga HIV-AIDS. 

Selain itu, Adhi Luhur juga rutin menyelenggarakan kegiatan tahunan seperti Open House, Ajang Kreativitas (AKAL), Valentine Day, Rekoleksi, Natal Sekolah, POSAL, dan lain-lain. Festival Budaya yang akan digelar besok pagi adalah salah satunya. (MS/Yermias Degei)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar