Anak Jalanan di Kota Wamena minta Perhatian (IST/GOOGLE) |
Sentani, 30/10 – Anak-anak yatim piatu berusia sekolah
berjumlah 300 anak atau bisa lebih diduga menjadi anak jalanan yang
tersebar di kota Waamena.
Anak-anak yatim piatu ini diketahui bekerja mencuci mobil, jaga parkir dan pekerjaan lain yang mereka bisa lakukan.
“Anak-anak jalanan ini setiap harinya berkeliaran di sepanjang jalan
Irian dan tempat-tempat umum lainnya di Kota Wamena, Kabupaten
Jayawijaya,” tutur Lidia Siep kepada media ini di Sentani, 30/10.
Menurut wanita pemerhati masalah sosial di Wamena ini, anak-anak
jalanan ini berasal dari berbagai kabupaten pemekaran di daerah
pegunungan. Mereka semakin menjamur di berbagai tempat di pusat Kota
Wamena. Rata-rata mereka adalah anak yatim piatu dan hampir tidak ada
yang bersekolah. Setiap hari hasil pekerjaan mereka kerjakan digunakan
untuk membeli makanan, rokok atau lem Aibon untuk dihisap oleh mereka
sampai mabuk.
“Apabila kita ingin menemukan mereka, di Jalan Irian, Pasar Baru
Jibama, Pasar Sinakma, Pasar Misi, tempat cuci mobil di perempatan jalan
antara RSUD Wamena, AMA, Kuburan Lama dan Pasar Misi.” kata Lidia.
Menurut Lidia, hingga saat ini, belum ada penanganan secara khusus
oleh pemerintah daerah bagi anak-anak jalanan ini. “Mereka di biarkan
berkeliaran begitu saja. Tidak ada harapan akan masa depan mereka karena
keberpihakan itu tidak ada bagi mereka. Mereka menjadi asing dan
terbuang di tanah mereka sendiri.”
Meski ada yang menangani anak-anak jalanan ini, namun, Lidia
meragukan motivasi penanganan itu. “Mereka dampingi, tapi mereka serius
atau tidak ini menjadi persoalan, karena jumlah mereka makin banyak
.”tuturnya.
Menurut Yulianus, Mabel, aktivis pemerhati pembangunan Masyarakat
Jayawijaya, ini satu bukti kegagalan pemerintah membangun Jayawijaya.
“Sederhana saja pemerintah gagal membangun Jayawijaya,” tegasnya. (Jubi/Mawel)
Sumber : www.tabloidjubi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar