Pages

Pages

Sabtu, 02 November 2013

300 ANAK TERLANTAR DI WAMENA

Anak Jalanan di Kota Wamena minta Perhatian (IST/GOOGLE)
Sentani, 30/10  – Anak-anak yatim piatu berusia sekolah berjumlah 300 anak atau bisa lebih diduga menjadi anak jalanan yang tersebar di kota Waamena.

Anak-anak yatim piatu ini diketahui bekerja mencuci mobil, jaga parkir dan pekerjaan lain yang mereka bisa lakukan.

“Anak-anak jalanan ini setiap harinya berkeliaran di sepanjang jalan Irian dan tempat-tempat umum lainnya di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya,” tutur Lidia Siep kepada media ini di Sentani, 30/10.

Menurut wanita pemerhati masalah sosial di Wamena ini, anak-anak jalanan ini berasal dari berbagai kabupaten pemekaran di daerah pegunungan. Mereka semakin menjamur di berbagai tempat di pusat Kota Wamena. Rata-rata mereka adalah anak yatim piatu dan hampir tidak ada yang bersekolah. Setiap hari hasil pekerjaan mereka kerjakan digunakan untuk membeli makanan, rokok atau lem Aibon untuk dihisap oleh mereka sampai mabuk.

“Apabila kita ingin menemukan mereka, di Jalan Irian, Pasar Baru Jibama, Pasar Sinakma, Pasar Misi, tempat cuci mobil di perempatan jalan antara RSUD Wamena, AMA, Kuburan Lama dan Pasar Misi.” kata Lidia.

Menurut Lidia, hingga saat ini, belum ada penanganan secara khusus oleh pemerintah daerah bagi anak-anak jalanan ini. “Mereka di biarkan berkeliaran begitu saja. Tidak ada harapan akan masa depan mereka karena keberpihakan itu tidak ada bagi mereka. Mereka menjadi asing dan terbuang di tanah mereka sendiri.”

Meski ada yang menangani anak-anak jalanan ini, namun, Lidia meragukan motivasi penanganan itu. “Mereka dampingi, tapi mereka serius atau tidak ini menjadi persoalan, karena jumlah mereka makin banyak .”tuturnya.

Menurut Yulianus, Mabel, aktivis pemerhati pembangunan Masyarakat Jayawijaya, ini satu bukti kegagalan pemerintah membangun Jayawijaya. “Sederhana saja pemerintah gagal membangun Jayawijaya,” tegasnya. (Jubi/Mawel)

 Sumber :  www.tabloidjubi.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar