Mobil Komando KNPB sebelum diamankan Aparat di Expo, Waena, Papua (Foto; ARNOLD BELAU/SP) |
PAPUAN, Jayapura— Komite
Nasional Papua Barat (KNPB) menglkarifikasi tuduhan miring yang
dialamatkan kepada KNPB oleh pihak keamanan dalam hal ini Kepolisian
yang menyebut aksi KNPB kemarin adalah kriminal. “Aksi KNPB kemarin itu
adalah aksi yang bermartabat, berwibawa dan demokratis. KNPB tidak
pernah lakukan aksi kriminal saat menggelar demostrasi damai di seluruh
tanah Papua,” tegas Jubir KNPB, Wim Rocky Medlama.
Wim menjelaskan, kemarin di Yahukimo ada
yang tewas dan dua yang kritis waktu aksi. Itu bukan dari massa KNPB
yang hendak aksi tetapi itu dari pihak ketiga yang ingin mengacaukan
aksi KNPB. Karena belakangan diketahui bahwa itu hanya karena maslah
keluarga.
Lalu, lanjut dia, pelakunya lari dan
bergabung dengan massa aksi sehingga pihak korban tidak terima lalu
mengeja pelaku hingga ke kerumunan massa lalu melakukan pemukulan.
Sehingga lebih banyak orang beranggapan bahwa itu dari massa KNPB yang
melakukan aksi kriminalitas. Dan itu tidak benar,” Tegas Wim.
“Sementara itu aksi di Jayapura,
berjalan lancar. Meskipun di Sentani dan Jayapura Kota dibubarkan secara
paksa. Aksi di Timika pun dibubarkan secara paksa.
Kalau di Kaimana aksinya berjalan aman.
Tetapi pada malam sekitar pukul 21.30 malam 3 orang di tangkap dengan
tuduhan tak jelas di rumah ketua PRD Kaimana oleh Aparat kepolisian.
Tiga orang yang ditangkap itu adalah, Barias Warfete, Demianus Baunu,
dan Isai Irini.,” jelasnya lagi.
Kronologisnya adalah, sebelum ditangkap
polisi mengeluarkan tembakan sebanyak 6 kali pada pukul 21.00 WP. Aparat
kembali mengeluarkan tembakan sebanyak 2 kali di tempat yang sama pada
pukul 02.00 pagi WP dan pada pukul 04.00 subu mengeluarkan tembakan
sebanyak 2 kali.
Pada saat penembakan itu setelah 3 orang
itu ditangkap aparat juga menyita 3 buah parang, 1 buah kampak, buku
tamu 1 buah. Setelah itu aparat juga pintu pagar rumah milik Rajab
Kurita, ketua Parlemen Daerah Fak-Fak.
Aparat dating dengan menggunakan 2 mobil
Avanza, 2 mobil Patroli. Alasan kedatangan aparat ke rumah ketua PRD
Fak-Fak adalah dengan tujuan mencari Julianus Surbai, salah satu buronan
tersangka pelaku pembunuhan yang diduga ada di rumah ketua PRD, tetapi
aparat datang lalu tangkap 3 orang. Tiga orang yang ditangkap itu sudah
dipulangkan ke rumah mereka siang tadi,” Jelas Wim Medlama.
Selain itu, Siprianus Bunai, tokoh Muda
Papua mengatakan, kalau kriminal itu merusak asset pemerintah. Baik
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Jadi kalau selama ini KNPB
aksi dan merusak berarti KNPB itu kriminal. Kalau tidak merusak berarti
tidak kriminal. Jadi soal kriminal dan tidak sejauh ini KNPB tidak
pernah melakukan aski kriminal,” katanya.
ARNOLD BELAU/http://suarapapua.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar