Pages

Pages

Kamis, 24 Oktober 2013

INGGRIS HIMBAU WARGANYA UNTUK BERHATI-HATI JIKA INGIN KE PAPUA

Seorang warga Inggris yang melakukan protes saat peringatan Kemerdekaan Papua Barat di Kedubes Indonesia, London (Peter Marshal/mylondondiary.co.uk)
Jayapura, 23/10  – Pemerintah Inggris mengeluarkan “Travel Advice” bagi warga Inggris yang berada di Indonesia untuk berhati-hati jika hendak melakukan perjalanan ke beberapa wilayah di Indonesia, termasuk provinsi Papua dan Papua Barat.
 
“Anda harus berhati-hati ketika bepergian ke Aceh, Sulawesi Tengah (terutama Palu , Poso dan Tentena), Provinsi Maluku (terutama Ambon), Papua dan Provinsi Papua Barat,” demikian Foreign Travel Advice yang dikeluarkan oleh Pemerintah Inggris sebagaimana diterima media ini, Selasa (22/10) malam.
 
Pemerintah Inggris, menyebutkan ada ancaman yang cukup tinggi dari kegiatan terorisme di Indonesia. Kelompok teroris terus merencanakan serangan dan memiliki kapasitas dan niat untuk melakukan serangan ini kapan saja dan di mana saja di negara ini (Indonesia-Red). Warga Inggris harus sangat waspada selama periode liburan seperti Paskah, Natal, Nyepi (Tahun Baru Bali, Maret) dan Hari Kemerdekaan (17 Agustus).
 
Khusus di Aceh, setelah penculikan seorang warga Inggris di wilayah Aceh Sumatera Utara pada bulan Juni, warga Inggris diminta berhati-hati di daerah tersebut karena sebelumnya 1 warga Perancis dan 5 warga China diculik dalam insiden terpisah pada tahun 2008.
 
Letusan Gunung Berapi, Gempa Bumi dan Tsunami, juga menjadi ancaman bagi warga Inggris di Indonesia yang mungkin saja terjadi.
 
Tensi politik di provinsi Papua dan Papua Barat juga menjadi perhatian pemerintah Inggris. Warga Negara Inggris diingatkan untuk selalu mengupdate informasi tentang Papua dari Kedutaan Besar Indonesia di London.
 
“Anda perlu izin untuk melakukan perjalanan ke Papua dan Papua Barat. Persyaratan masuk dapat berubah sewaktu-waktu , sehingga Anda harus mendapatkan informasi terbaru dari Kedutaan Besar Indonesia di London sebelum Anda bepergian.” himbau Pemerintah Inggris pada warganya.
 
Pemerintah Inggris, menyebutkan ketegangan politik di Papua telah memunculkan kekerasan dan serangan bersenjata khususnya di Pegunungan Tengah di sekitar Puncak Jaya (termasuk Wamena). Kekerasan dan serangan bersenjata ini juga terjadi di Jayapura, Abepura, Sentani dan kota Timika.

“Pada Februari 2013 sejumlah tentara dan warga sipil tewas di wilayah Puncak Jaya. Pada tahun 2012 , ada penembakan di sekitar Jayapura. Seorang turis Jerman ditembak dan terluka di pantai ‘Base G’, Jayapura. Ada kehadiran pengamanan ketat di beberapa daerah, terutama di sepanjang perbatasan dengan Papua Nugini. Situasi di Provinsi Papua Barat lebih tenang meskipun tetap ada kemungkinan kerusuhan.” (Jubi/Victor Mambor)
 
Sumber : Jubi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar