Seorang warga Inggris yang melakukan protes saat peringatan Kemerdekaan Papua Barat di Kedubes Indonesia, London (Peter Marshal/mylondondiary.co.uk) |
Jayapura,
23/10 – Pemerintah Inggris mengeluarkan “Travel Advice” bagi
warga
Inggris yang berada di Indonesia untuk berhati-hati jika hendak
melakukan
perjalanan ke beberapa wilayah di Indonesia, termasuk provinsi Papua dan
Papua
Barat.
“Anda harus
berhati-hati ketika bepergian ke Aceh, Sulawesi Tengah (terutama Palu ,
Poso
dan Tentena), Provinsi Maluku (terutama Ambon), Papua dan Provinsi Papua
Barat,” demikian Foreign Travel Advice yang dikeluarkan oleh Pemerintah
Inggris
sebagaimana diterima media ini, Selasa (22/10) malam.
Pemerintah
Inggris, menyebutkan ada ancaman yang cukup tinggi dari kegiatan
terorisme di
Indonesia. Kelompok teroris terus merencanakan serangan dan memiliki
kapasitas
dan niat untuk melakukan serangan ini kapan saja dan di mana saja di
negara ini
(Indonesia-Red). Warga Inggris harus sangat waspada selama periode
liburan
seperti Paskah, Natal, Nyepi (Tahun Baru Bali, Maret) dan Hari
Kemerdekaan (17
Agustus).
Khusus di
Aceh, setelah penculikan seorang warga Inggris di wilayah Aceh Sumatera
Utara
pada bulan Juni, warga Inggris diminta berhati-hati di daerah tersebut
karena
sebelumnya 1 warga Perancis dan 5 warga China diculik dalam insiden
terpisah
pada tahun 2008.
Letusan
Gunung Berapi, Gempa Bumi dan Tsunami, juga menjadi ancaman bagi warga
Inggris
di Indonesia yang mungkin saja terjadi.
Tensi politik
di provinsi Papua dan Papua Barat juga menjadi perhatian pemerintah
Inggris.
Warga Negara Inggris diingatkan untuk selalu mengupdate informasi
tentang Papua
dari Kedutaan Besar Indonesia di London.
“Anda perlu
izin untuk melakukan perjalanan ke Papua dan Papua Barat. Persyaratan
masuk
dapat berubah sewaktu-waktu , sehingga Anda harus mendapatkan informasi
terbaru
dari Kedutaan Besar Indonesia di London sebelum Anda bepergian.” himbau
Pemerintah Inggris pada warganya.
Pemerintah
Inggris, menyebutkan ketegangan politik di Papua telah memunculkan
kekerasan
dan serangan bersenjata khususnya di Pegunungan Tengah di sekitar Puncak
Jaya
(termasuk Wamena). Kekerasan dan serangan bersenjata ini juga terjadi di
Jayapura, Abepura, Sentani dan kota Timika.
“Pada Februari 2013 sejumlah tentara dan warga sipil tewas di wilayah Puncak Jaya. Pada tahun 2012 , ada penembakan di sekitar Jayapura. Seorang turis Jerman ditembak dan terluka di pantai ‘Base G’, Jayapura. Ada kehadiran pengamanan ketat di beberapa daerah, terutama di sepanjang perbatasan dengan Papua Nugini. Situasi di Provinsi Papua Barat lebih tenang meskipun tetap ada kemungkinan kerusuhan.” (Jubi/Victor Mambor)
Sumber : Jubi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar