Pages

Pages

Jumat, 27 September 2013

Ruben Magai: Papua Tidak Bisa Dibangun Dalam Kondisi Konflik

Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Ruben Magai. Foto: Yermias
Jayapura,  -- Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Ruben Magai mengatakan, keamanan adalah salah satu faktor penting dalam pembangunan sebuah wilayah. 
 
"Kalau sebuah daerah itu masih konfik, akan terganggu dalam pembangunan bidang-bidang mendasar seperti pendidikan, kesehatan dan ekonomi," kata Ruben kepada majalahselangkah.com di kantornya, Selasa, (25/09/13) usai kunjungan kerja selama tiga pekan di Australia. 

"Negara-negara yang maju seperti Australia itu salah satu hal yang mendukung pembangunan adalah faktor keamanan negara atau wilayah. Lihat wilayah-wilayah seperti di Jawa dan beberapa daerah lain di Indonesia yang tidak ada konfliknya lebih berkembang dan maju cepat," jelasnya.  

Papua, kata dia, konflik sudah menahun. Hingga saat ini, konflik Papua telah mencapai 50 tahun. Ada konflik ideologi di sini yang belum berakhir. Dalam kondisi tarik-menarik seperti ini, Papua sulit dibangun. Papua dibanjiri uang trilyunan pun selama konflik ini belum ada penyelesaian secara baik oleh pemerintah, maka akan sulit. 

Menurutnya, mekanisme penyelesaikan konflik seperti dibangun Jaringan Damai Papua (JDP) adalah salah satu jalan yang baik untuk kemajuan Papua.  Sehingga, pemeritah pusat mesti merespon upaya perdaian ini secara serius untuk kemajuan Papua. 

Karena, kata dia, upaya Papua damai itu tidak hanya dibangun oleh orang Papua melalui JDP tetapi juga oleh non-Papua melalui Aliansi Demokrasi untuk Papua (ALDP). 

"Baru-baru ini, ALDP merilis buku berjudul 'Menuju Papua Tanah Damai: Perspektif non Papua'. Dalam buku itu mereka merangkum suara penduduk pendatang yang menetap menjadi warga di sebagian kota di Papua dan merindukan perdamaian melalui jalan dialog," katanya. 

Ia menambahkan, "Kita lihat semua aman-aman saja, tetapi konflik ideologi itu ada. Damai yang ada saat ini adalah damai yang dipaksa dan diciptakan. Damai dalam tekanan. Dalam kondisi ini, orang Papua merasa tidak memiliki pembanguan.  Kalau ada kenyamanan yang sesungguhya, orang akan lebih berkembang tanpa tekanan. Tentu, dengan damai yang sungguh-sungguh," kata Politisi Partai Demokrat ini. (MS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar