Pages

Pages

Selasa, 03 September 2013

JERITAN KAUM TERTINDAS DI BAWAH KAKI PARA PENGUASA


Kami berteriak tetapi tidak ada telinga yang mendengar
Kami merintih dalam tangisan hingga kehabisan air mata
Kami berjuang tetapi keutuhan telah disobek-sobek

Suara kami hanyut ditelan konglomerat dan perusahan raksasa
Air mata kami ditelan belantara kekuasaan rezim ini
Tangan kami tergilas ekonomi bulldoser pembangunan

berteriak mempertahankan hak atas tanah bangsa
Tetapi itu disebut anti pembangunan dan separatis
Menangis membela hidup disebut pengacau negara
Berjuang mempertahankan tumpah darah kami, itu katanya musuh negara

Kuburan leluhur, kampung, adat, binatang dan tanaman
Sumber alam dan hutan kami dicaplok oleh penguasa kapitalis dan penguasa bersenjata
Kami tergusur, terhimpit dan merana

Kami terbuang dikampung halaman dan tanah leluhur kami sendiri
Kami menjadi pengemis di atas kekayaan dan dari para pencuri, perampok dan pembunuh
Kami menjadi tak berdaya

Inikah takdir hidup kami
Semuanya hanya DIA Sang Maha Kuasa, Alam Bangsa Negri dan Moyang Negri ini tahu
Kepadanya Kami Serahkan

Bukit Keheningan - Papua - Abepura - Padang Bulan, 28 Agust' 2012

         Oleh: Honaratus Pigai

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar