Seorng anak di Kampung Woboyu, Kabupaten Merauke,
Papua, memegang
poster penolakan perusahaan
(Foto:
awasmife.wordpress.com_
|
PAPUAN, Merauke — Forum Intelektual Masyarat
adat Marind di Kabupaten Merauke, Papua, yang tergabung dalam Formasi
Ssumawoma, pagi ini, Senin (19/8/2013) akan bertemu dengan Bupati
Merauke, Rumanus Baraka untuk menyampaikan sikap penolakan terhadap PT
Mayora dan PT Astra di Merauke.
“Kami mohon dukungan teman-teman wartawa, LSM dan kaum intelektual
dimana saja berada, agar dalam pertemuaan nanti tidak ada dari
masyarakat yang di kriminalisasi oleh aparat dan pemerintah,” ujar
Kordinator tim, Leo Moiwend, kepada suarapapua.com, pagi tadi.
Dalam pertemuaan nanti, lanjut Leo, selain membicarakan penolakan
kehadiran dua perusahaan, agenda pertemuaan lainnya adalah membicarakan
aksi pemalangan yang telah dilakukan warga masyarakat adat sub suku
Marind Woyu Maklew.
“Juga bicara terkait pemalangan dan penutupan kantor PT. Mayora dan
PT. Astra di kota Merauke. Kami akan sampaikan hal itu kepada Bupati
langsung,” tegasnya.
Dikatakan, dalam pertemuaan tersebut, berbagai pihak, termasuk pihak
perusahaan juga akan di undang untuk mendengar pendapat dari mereka
terkait penolakan masyarakat.
“Tuntutan masyarakat adat kepada Bupati sudah jelas, menolak dengan
tegas kehadiran PT. Mayora dan PT. Astra di tanah masyarakat adat Marind
di Merauke,” ujar Leo.
OKTOVIANUS POGAU
Sumber : www.suarapapua.com