Pages

Pages

Senin, 19 Agustus 2013

TIGA OKNUM POLISI ANIAYA JURNALIS

Stop Kekerasan Terhadap Jurnalis (Jubi / Indrayadi TH)
Jayapura 18/8 (Jubi)Kekerasan dari aparat keamanan terhadap Jurnalis di Papua kembali terjadi, Kamis  (15/8) sekitar pukul 16.20 WIT, Wartawan Bintang Papua Andreas Badii mengalami tindak kekerasan fisik oleh tiga oknum polisi Polres Paniai.

Kejadian tersebut bermula, saat Andreas baru pulang belanja di salah satu kios,Kota Enarotali, Kabupaten Paniai. Diperjalanan pulang tersebut, Andreas yang mengendarai sepeda motor sempat terhenti karena ada razia/sweeping oleh aparat kepolisian di persimpangan Puskesmas. Kepada aparat Andreas mengaku sedang membawa minyak tanah, sumbu kompor dan komputer jinjing (Laptop).

“Saat saya diperiksa polisi lihat ada sumbu kompor dan minyak tanah, jadi polisi langsung bertanya untuk apa barang ini. Saya jawab, itu untuk kompor to,” kata Andreas kepada tabloidjubi.com Minggu (18/8).

Mendengar jawaban Andreas, Briptu Lukman langsung memukul korban hingga terjatuh dari motor. Saat terjatuh datang Briptu Fredy Tomatala dan Briptu Welem Usior ikut memukul Andreas hingga babak belur.

Akibat pemukulan ini, Andreas mengalami retak di hidung dan bibir pecah, sehingga mengeluarkan darah dari hidung dan bibir. Usai di pukul, Andreas di bawah ke Polres Paniai yang berjarak 5 km dari lokasi kejadian.


Pimpinan Redaksi Bintang Papua Daud Sonny saat di konfirmasi tabloidjubi.com, Minggu,  membenarkan kejadian tersebut. “Jadi begini, memang kami punya wartawan di Enarotali ada. Cuma dia dalam sebulan ini tidak melakukan tugas jurnalistik dengan alasan cuti karena sakit. Karena saya dapat informasi pemukulannya,  saya cek ke dia dan tanya betul ka kamu dapat pukul, trus dia bilang iya,” kata Daud.

Daud Sonny setelah mendengar kronologis dari wartawannya, ia berusaha meminta konfirmasi kepada pihak kepolisian. “Kapolres Paniai telpon saya, Dan meminta maaf atas kejadian tersebut. Kapolres berjanji akan menindak tegas ketiga anggotanya yang telah melakukan pemukulan. Kapolres juga bilang kepada saya, Dia kenal Andreas sebagai wartawan,” ujarnya.

Koordinator Advokasi AJI Kota Jayapura, Jack Wally menyayangkan sikap tiga oknum anggota Polres Paniai yang menggunakan tindakan kekerasan terhadap wartawan yang menimpa Andreas Badii. “Andreas adalah wartawan. Meskipun dia sedang cuti, dia tetap wartawan,” tegas Jack.

“Dan Andreas adalah warga negara yang semestinya tidak diperlakukan seperti itu. Dalam hal ini, bukan soal dia sedang menjalankan tugas jurnalistik atau tidak. Namun polisi tidak boleh sewenang-wenang terhadap masyarakat sipil yang menjadi warga negara di negara ini, Dan Jika memang Andreas melakukan kesalahan, lakukan prosedur yang semestinya untuk membuktikan kesalahannya itu.” tambah dia. (Jubi /Indrayadi)


Sumber :  www.tabloidjubi.com