Hingga saat ini rakyat Papua Barat merasa tidak
menjadi bagian dari
Indonesia (Foto: tempo.co)
|
PAPUAN, Jayapura — Hari ini, Sabtu (17/8/3013)
seluruh rakyat Indonesia merayakan kemerdekaan negara Indonesia yang
ke-68. Apa maknanya bagi rakyat Papua Barat yang masih berada dalam
penjajahan negara Indonesia hingga saat ini.
“Tidak ada makna positif bagi rakyat Papua Barat. Yang ada, semua
makna negatif. Kami tidak merayakannya, dan untuk apa merayakannya
juga,” ujar Juru Bicara Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Wim Medlam,
kepada suarapapua.com, siang tadi.
Menurut Wim, kalaupun ada rakyat Papua Barat yang merayakannya di
tanah Papua, hal tersebut tidak lain karena bentuk pemaksaan yang
dilakukan pemerintah Indonesia melalui aparat TNI dan Polri.
“Coba lihat saja, tidak ada tiang-tiang bendera merah putih di
rumah-rumah warga asli Papua. Kalaupun ada, bendera beserta tiangnya di
tanam oleh aparat militer Indonesia sendiri,” tegasnya.
Sejak Papua dipaksa berintegrasi dengan negara Indonesia di tahun
1969, Wim mengatakan, rakyat Papua merasa bukan bagian dari Indonesia,
dan tidak pernah merasa menjadi masyarakat Indonesia.
“Makanya kenapa kami bersama rakyat Papua Barat terus berjuang
meminta kemerdekaan kepada negara Indonesia. Penjajahan Indonesia
terhadap rakyat Papua sangat nampak. Pelanggaran HAM masih tinggi,
kebebasan untuk berekspresi masih dibungkam, ini wajah Indonesia di
tanah Papua,” ujar Wim.
Senada dengan Juru Bicara KNPB, Dorus Wakum, aktivis HAM di Jayapura
mengatakan, tidak ada makna positif dalam bagi rakyat Papua Barat, sebab
tuntutan rakyat Papua Barat untuk segera digelarnya referendum sampai
saat ini belum di respon pemerintah.
“Walaupun dalam pidato kenegaraan, Presiden SBY menyebut membangun
Papua dengan hati, dan pendekatan kesejahteraan, kami nilai itu omong
kosong. Apakah pendekataan dengan hati yang di maksud adalah terus
terjadinya pelanggaran HAM di tanah Papua,” tanya Dorus.
Dorus justru melihat, pemerintah Indonesia sengaja membiarkan rakyat
Papua menderita, dan terus melakukan pendekatan militeristik agar rakyat
Papua Barat punah dari tanah Papua.
“Kan Indonesia menginginkan kekayaan alam Papua, bukan tanah Papua,
karena itu mereka dengan seenaknya membunuh, membantai, dan membinasakan
rakyat Papua Barat hingga saat ini.”
“Kami akan terus berjuang agar hak politik dan kemerdekaan bangsa
Papua Barat dapat kembali. Ini untuk kebaikan bersama, bagi bangsa
Indonesia dan Bangsa Papua Barat,” tegas Kordinator Umum KAMPAK Papua
ini.
OKTOVIANUS POGAU
Sumber : www.suarapapua.com