Add Gambar
: Pembalakan Liar Oleh PT. Nabire Baru di daerah
KM 16
Wami Nabire- Papua/ sumber : sukubesar_yerisiam@yahoo.comc
|
Di Perkirakan Tahun 2014-2015 Hutan Masyarakat Pribumi Di Nabire-Papua Kiamat
Nabire/yerisiamnabire.blogspot- Di perkirakan hingga tahun 2014-2015 hutan di Kabupaten Nabire-Papua akan habis. Menurut data surfey dari DAP Wilayah Nabire 001/DAP/DHPH/13-14/NBR/IV;
setiap hari kayu yang keluar dari hutan di nabire mencapai 120 kubik
untuk jenis kayu merbau/Kayu besi, belum terhitung kayu putih. Hal ini
sangat memprihatingkan kelangsungan hidup orang papua lebih khususnya
masyarkat pribumi yang ada di nabire, karena di perhitungkan tahun-tahun
yang akan datang masyarakat pribumi nabire akan tersisi dan kelestarian
alamnya akan terancam punah.
Belum lagi dengan kehadiran PMA (Penanaman Modal Asing) yang bergerak di
bidang perkebunan sawit yang merajalelah di hutan-hutan nabire sudah
barang tentu bembalakan besar-besaran akan terjadi. Ironisnya pemerintah
Provinsi dan Kabupaten menghalalkan praktek-praktek kotor tersebut guna
meraih keuntungan dari exploitasi dan pembalakan liar dari pengusaha
kayu lokal kecil-kecilan hingga PMA. DPRD Kabupaten sudah seperti orang
idiot yang sudah tidak mampu berpikir tentang masalah-masalah yang ada
di masyarakat, hal itu di buktikan dengan beberapa kali pertemuan antara
masyrakat, tokoh-tokoh adat,agama dan lain-lain. Sering kali di
laporkan berbagai persoalan dan kasus-kasus di masyarakat nabire, namun
hingga saat ini tak satupun persoalan masyarakat yang dapat diselesaikan
dengan tuntas dan berpihak kepada masyarakat.
Gambar : Jenis kayu Merbau atau yang
lebih di kenal di
papua dengan sebutan kayu Besi,
menjadi incaran cukong-
cukong kayu/ sumber sukubesar_yerisiam@yahoo.com
|
Hal ini menuai kotroversi dari berbagai kalangan, seperti halnya para
aktivis-aktivis lingkungan hidup dan sejumlah LSM yang terus menyuarakan
pelestarian hutan untuk paru-paru dunia. Lebih konyolnya sejumlah
pejabat daerah ikut ambil bagian di dalam pembalakan liar tersebut.
Salah satunya adalah Wakil Bupati Kabupaten Nabire; Mesak Magai.
Hari-hari para pejabat dan sejumlah SKPD di lingkungan PEMDA Nabire
mengeluh tentang ketidak hadiran Wakil Bupati dalam acara-acara resmi
hingga urusan-urusan mendadak yang mengharuskan kordinasi orang nomor 2
di daeran ini, Karena pejabat tersebut terus berada di hutan dalam
mengurusi usaha bisnis kayunya. Hal tersebut membuat gerah sejumlah SKPD
di Lingkungan PEMDA hingga masyarakat. Sama pula halnya dengan Dnas
Kehutanan Kabupaten, yang juga membuat pos retribusi muatan namun tidak
melakukan kontrol dan data yang lengkap tentang keluarnya hasil hutan
perhari di nabire.
Kalau pemerintah saja sudah terlibat di dalam pembalakan tersebut, siapakah yang nanti menyelamatkan hutan di nabire ???
Sumber : www.yerisiamnabire.blogspot.com
Sumber : www.yerisiamnabire.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar