Pages

Pages

Rabu, 03 Juli 2013

Rakyat Papua di Nabire Tolak Renovasi "Taman Bunga Bangsa Papua"

Tokoh-tokoh Papua di Nabire saat perayaan
 syukuran 1 Desember di Taman Bunga
Bangsa tahun 2011 lalu. Foto: Ist
Nabire -- Rakyat Papua di Nabire  dimediasi Komite Nasional Papua (KNPB) dan Dewan Adat Papua (DAP), menolak tegas rencana penataan Taman Bunga Bangsa Papua yang terletak di Oyehe, Nabire. 

Dikabarkan, pemerintah Kabupaten Nabire telah diberikan dana oleh pemerintah pusat (Jakarta)  untuk merenovasi beberapa taman di Nabire, termasuk "Taman Bunga Bangsa Papua".

"Taman Bunga Bangsa Papua di Oyehe adalah taman yang sakral. Siapa pun dia tidak bisa ganggu gugat.  Di taman ini menyimpan derita dan kenangan sejarah bangsa Papua Barat. Di sana,  tempat orang Papua nyatakan harga diri, " kata R.B Edoway, DAP Meepago usai pertemuan bersama tokoh-tokoh masyarakat Papua terkait  penataan "Taman Bunga Bangsa Papua"  itu.  

Jadi, kata dia,  bangsa Papua Barat  tidak akan izinkan untuk gusur semua kenanangan sejarah bangsa Papua Barat.
Senada dengan dewan adat, Zadrak Kudiay  Ketua KNPB, Wilayah Nabire  dalam Pers Release yang dikirimkan kepada majalahselangkah.com, Minggu, (30/06/13)  mengatakan, menolak rencana itu.

Kata dia, dengan pertimbangan sejarah bangsa Papua Barat yang panjang, "Taman Bunga Bangsa Papua" di Oyehe tidak bisa diganggu gugat oleh siapa pun, dengan gaya dan alasan apa pun rakyat tetap tidak akan izinkan.

Dalam Release itu dikatakan, sejarah Papua mencatat,  di lapangan "Taman Bunga Bangsa Papua" ini pada  1 Desember tahun 1999 pernah dilakukan  Upacara Kenegaraan Papua Barat.

Dikatakan, pada  saat itu rakyat Papua menaikkan dua buah bendera di atas sebuah tiang besi besar dan tinggi, bagian kanan Bintang Fajar dan di kiri Merah Putih.

"Bendera itu dijaga oleh rakyat dan berkibar selama kurang lebih 8 bulan. Saat itu, tiga  orang ditembak mati dan puluhan lainnya luka-luka.  Tiga  orang itu dikuburkan di "Taman Bunga Bangsa Papua" dan tiang besi hingga saat ini masih ada dan harus terus ada," tuturnya.  

Saat itu, kata dia,  28 Pebruari 2000 sampai 4 Maret 2000 terjadi peristiwa  Nabire berdarah akibat pengibaran Bintang Kejora selama 8 bulan itu.  Ketika itu,  tiga orang ditembak mati dan belasan lainnya luka-luka. Mereka yang ditembak mati adalah Menase Erari, Maximus Bunai, dan Wellem Maniwarba.

"Kuburan mereka ada di taman ini.  Tidak mungkin ditutup atau dibuka. Mereka adalah pahlawan bangsa Papua Barat," kata Kudiay.

Berikut nama-nama korban peristiwa Nabire Berdarah 28 Pebruari 2000 sampai 4 Maret 2000 berdasarkan laporan Sekretariat Keadilan dan Perdamaian, Keuskupan Jayapura.

No.
Nama Korban
Umur
Pekerjaan
Alamat
Ket
01
Menase Erari
33
Karyawan 
Jl Kusuma Bangsa
Meninggal ditembak
02
Maximus Bunai
27
Petani
Karang Tumaritis
Meninggal ditembak
03
Wellem Maniwarba  
25
Petani
Bumi Wonorejo
Meninggal  ditembak
04
Stephen Yobe
20
Pelajar SMA
Asrama Gangguru
Pergelangan Robek
05
Ben Gobay
35
Petani SMA
Karang Tumaritis
Cedera kepala
06
Melkias Pakage
20
Pelajar SMA
Asrama Gangguru
Ditembak di paha
07
Vincen Degey
24
Petani
Siriwo
Ditembak di tangan kanan
08
Suwarno
-
-
Kepala dipotong
09
Ismail M
23
Brimob
-
Perut disobek
10
Shabir
32
-
-
Mata dicungkil
11
Alex Tebay
20
Pelajar SMA
-
Cedera punggung dan kaki
12
Thomas Misiro
32
-
-
Ditembak di perut
13
Yan Degey
25
Petani
-
Ditembak di kaki kanan
14
Paulus Mote
30
Petani
Karang Tumaritis
Ditembak di kedua paha
15
Hendrik Wakey
17
Pelajar
-
di bokong kanan dan kiri
16
Darius Zany
16
Pelajar
-
Ditembak di dada
17
Saptoreno
42
-
-
Memar bibir, mata
18
Benny Bagau
28
-
-
Memar ke telinga
19
Pindeki Wonda
20
-
-
Cedera kaki dan punggung
20
Yance Pekey
21
Pemuda
-
Cedera jari, telinga, tulang
21
Safaruddin
26
-
-
Terluka
 Baca laporan lengkap tentang Peristiwa Nabire Berdarah tahun 2000: KLIK