Ilustrasi foto aksi mahasiswa Uncen. Foto: tempo.co |
Jayapura --
Aparat kepolisian memasuki areal kampus Universitas Cenderawasih
(Uncen) menggunakan dua truk dalmas untuk menghadang demo koalisi Badan
Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) terhadap kebijakan rektor baru yang
di nilai tidak adil dalam proses perekrutan mahasiswa baru dan pemilihan
pembantu rektor 1 uncen dan fasilitas kampus yang tidak beres, Senin
(1/07/2013) Jayapura, Papua.
"Saya
menanyakan kepada aparat kenapa kalian bisa masuk sampai ke lingkungan
kampus, lalu kata mereka bahwa kami diizinkan oleh pihak
akademik," tutur Septi mengulangi kata-kata aparat kepolisian.
"Saya
langsung mengatakan kepada mereka, bahwa kalian tidak berhak masuk ke
lingkungan kampus Uncen kalau mau tangkap saya tangkap sudah. Kami punya
aksi kali ini kami demo rektor bukan kami demo Papua merdeka," ujar
Septi lagi.
Menurutnya,
aparat kepolisian berhasil masuk di lingkungan kampus tepat pukul 09.00
pagi polisi menggunakan dua truk dalmas, namun tidak lama kemudian
aparat kepolisian meninggalkan wilayah kampus.
Sementara
itu pembantu rektor 3, Paulus Homers mengatakan dalam aksi BEMF itu
bukan hanya mahasiswa murni tetapi juga termasuk mahasiswa bertopeng. Ia
bahkan mendukung jika aparat masuk ke dalam wilayah kampus.
"Kalau
ada konflik atau terjadi apa apa di kampus, biarkan saja mahasiswa urus
sendiri. Sebab polisi yang bertugas untuk mengamankan jalannya aksi
demo saja mereka usir. Mengapa?, karena di Uncen ini tidak hanya dihuni
oleh mahasiwa tetapi ada orang-orang yang bukan mahasiswa juga ikut
dalam aksi demo dan sebagainya," ungkap Homers dihadapan sejumlah
wartawan.
Kordinator
lapangan Steven, berpendapat, ungkapan pembantu rektor 3 sangat keliru.
Karena, apapun keadaan aparat keamanan berpakaian lengkap dilarang
masuk ke dalam areal kampus.
"Lembaga
akademik adalah lembaga independen kampus yang berdidiri sendri jadi
lembaga tidak boleh ada intervensi dari pihak manapun apalagi aparat
kepolisian. Dan kamu mengucap syukur kepada tuhan karena hari ini kami
bisa melakukan aksi damai," tuturnya. (MS)
Sumber : www.majalahselangkah.com
Sumber : www.majalahselangkah.com