Idiologi
perjuangan rakyat Papua Barat dalam membebaskan diri dari
cengkraman kolonialisme Indonesia, adalah sebuah cita – cita luhur yang
tidak bisa di nodai dengan tindakan – tindakan yang menyusahkan orang
lain apalagi merenggut nyawa sesama manusia.
Adalah sebuah kekeliruan dalam tunduhan – tuduhan penyimpanan senjata,
maupun bom di tempat – tempat dimana parah aktifis papua berada, atau
secretariat organisasi perjuangan Papua merdeka. Hal tersebut adalah
sebuah pengalihan isu untuk menutupi sorotan dunia Internasional akan
keberadaan densus 88 anti teror di papua. Yang mana keberadaan mereka
terindikasi turut dalam pembunuhan Mako Tabuni, Kelly kwalik, dan
masih banyak lagi hal – hal tidak terpuji yang mereka lakukan diluar
tufoksi mereka.
Berbicara soal bom molotof (atau lazim di Papua
dengan nama dopis) dipapua adalah bukan hal baru bagi orang
papua, sudah menjadi rahasia umum bahwa bom/ dopis sering dipakai
dipapua
unutk membunuh ikan dilaut bagi para nelayan. Namun hingga kini belum
terjadi seorang manusia Papua menggunakan bom untuk membom gereja,
mesjid, hotel, atau merusak atau membunuh atas kepentingan idiologi
Papua merdeka.
Semua pejuang papua baik tokoh – tokoh politik,
pemuda, perempuan, tidak menginginkan kekerasan dalam menyelesaikan
masalah papua. Masalah papua adalah persoalan sejarah yang ada
keterkaitannya dengan amerika, belanda, PBB bahkan Indonesia. Sehingga
hal bodoh bagi aktifis papua menggunakan bom untuk menyelesaikan masalah
papua. Hal yang sedang didorong oleh semua pejuang papua adalah
bagaimana Indonesia dan dunia internasional membuka diri untuk memilih
beberapa pilihan atau tuntutan solusi rakyat papua untuk menyelesaikan
masalah papu secarabermartabat yaitu misalnya; reverendum ulang, dialog,
pengakuan kedaulatan dan mendorong papua dalam komisi dekolonisasi. Dan
hal – hal tersebut yang disebutkan diatas sudah dan sedang di dorong
baik di tingkat region maupun internasional.
Hal ini adalah
sebuah pengalihan isu atas beberapa Negara mempertanyakan keberadaan
densus 88 anti terror di papua sehingga isu tersebut dapat melegitimasi
keberadaan pasukan densus 88 anti teror untuk tetap berada di papua. (M/Gunawan Inggeruhi)
Sumber:
Facebook.com / www.malanesia.com