Pages

Pages

Minggu, 07 Juli 2013

Perjuangan Papua Bukan Teroris, Makar Sebuah Pengalihan Isu Oleh Negara Indonesia

Idiologi perjuangan rakyat Papua Barat dalam membebaskan diri dari cengkraman kolonialisme Indonesia, adalah sebuah cita – cita luhur yang tidak bisa di nodai dengan tindakan – tindakan yang menyusahkan orang lain apalagi merenggut nyawa sesama manusia.
 
Adalah sebuah kekeliruan dalam tunduhan – tuduhan penyimpanan senjata, maupun bom di tempat – tempat dimana parah aktifis papua berada, atau secretariat organisasi perjuangan Papua merdeka. Hal tersebut adalah sebuah pengalihan isu untuk menutupi sorotan dunia Internasional akan keberadaan densus 88 anti teror di papua. Yang mana keberadaan mereka terindikasi turut dalam pembunuhan Mako Tabuni, Kelly kwalik, dan masih banyak lagi hal – hal tidak terpuji yang mereka lakukan diluar tufoksi mereka.
 
Berbicara soal bom molotof (atau lazim di Papua dengan nama dopis) dipapua adalah bukan hal baru bagi orang papua, sudah menjadi rahasia umum bahwa bom/ dopis sering dipakai dipapua unutk membunuh ikan dilaut bagi para nelayan. Namun hingga kini belum terjadi seorang manusia Papua menggunakan bom untuk membom gereja, mesjid, hotel, atau merusak atau membunuh atas kepentingan idiologi Papua merdeka. 
 
Semua pejuang papua baik tokoh – tokoh politik, pemuda, perempuan, tidak menginginkan kekerasan dalam menyelesaikan masalah papua. Masalah papua adalah persoalan sejarah yang ada keterkaitannya dengan amerika, belanda, PBB bahkan Indonesia. Sehingga hal bodoh bagi aktifis papua menggunakan bom untuk menyelesaikan masalah papua. Hal yang sedang didorong oleh semua pejuang papua adalah bagaimana Indonesia dan dunia internasional membuka diri untuk memilih beberapa pilihan atau tuntutan solusi rakyat papua untuk menyelesaikan masalah papu secarabermartabat yaitu misalnya; reverendum ulang, dialog, pengakuan kedaulatan dan mendorong papua dalam komisi dekolonisasi. Dan hal – hal tersebut yang disebutkan diatas sudah dan sedang di dorong baik di tingkat region maupun internasional.
 
Hal ini adalah sebuah pengalihan isu atas beberapa Negara mempertanyakan keberadaan densus 88 anti terror di papua sehingga isu tersebut dapat melegitimasi keberadaan pasukan densus 88 anti teror untuk tetap berada di papua. (M/Gunawan Inggeruhi)
Sumber: Facebook.com / www.malanesia.com