Aparat Kepolisian sedang menyita
peralatan aksi KNPB. Foto: HY.
|
Jayapura,
-- Aparat
kepolisian Polda Papua kembali
menutup ruang demokrasi bagi rakyat Papua. Aksi damai Komite Nasional
Papua
Barat (KNPB) yang dipimpin langsung Buchtar Tabuni, Ketua Parlemen
Nasional
West Papua (PNWP), Senin (10/6/2013) di depan gapura Universitas
Cenderawasih,
Waena, Jayapura, Papua, dibubarkan paksa oleh aparat kepolisian
bersenjata
lengkap.
Kontributor www.majalahselangkah.com
Hendrikus Yeimo, dari tempat kejadian
di Jayapura, melaporkan, sebelum aksi dimulai, di Perumnas 3 Waena,
polisi lebih
dahulu memarkirkan tujuh kendaraan milik Polda Papua, 2 kendaraan lapis
baja
dan 5 truk Dalmas. Di terminal Expo Waena, aparat kepolisian menguasai
tempat
dan beberapa mama-mama penjual pinang terpaksa meninggalkan tempat yang
menjadi
pendapatan ekonomi bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Negosiasi antara massa aksi
KNPB dan
aparat kepolisian terjadi ketika aksi baru dimulai. Aparat meminta
massa aksi bubarkan diri dengan alasan belum memiliki ijin dari pihak
kepolisian. Sementara massa aksi beralasan, pemberitahuan aksi sudah
disampaikan
ke Polda Papua beberapa hari lalu. Hingga akhirnya terjadi
suasana yang tidak kondusif dan polisi memukul mundur, bahkan mengejar
massa aksi
yang berlarian ke arah Asrama Rasunawa milik kampus Uncen.
Peralatan aksi massa seperti sound system, genset dan lain-lain ditahan
aparat
kepolisian.
Di Sentani, penangkapan
terhadap
anggota KNPB terjadi di Sekretariat KNPB wilayah Sentani. Beberapa
anggota KNPB
yang ditangkap, Ogram Wanimbo, Agus Mabel, dan Timo Alua.
Aksi damai ini bertujuan
untuk
mendukung Papua didaftarkan menjadi anggota tetap Melanesia Spearhead
Group
(MSG) yang akan berlangsung 18 Juni 2013 di Kaledonia Baru, Noumea.
Sekaligus
untuk mendukung peresmian kantor Free West Papua di Port Moresby, ibu
kota
negara Papua Nugini.
Hingga berita ini ditulis,
situasi
sekitar gapura kampus Uncen masih tegang dan aparat kepolisian
bersenjata
lengkap melakukan penjagaan ketat. Sementara aksi yang sama di
Yogyakarta,
Bandung, Solo, Makassar dan kota lain sedang berlangsung. (AE/HY/MS)
Sumber : www.majalahselangkah.com
Sumber : www.majalahselangkah.com