Tapol Papua di Nabire, Linus Hiluka,
Cs. Foto: Dok
|
Nabire,
-- "Tawanan
Politik Papua Merdeka" di Nabire, Linus Hiluka, Cs mengatakan
menolak tegas rencana pembebasan bersyarat oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Agustus
2013 mendatang.
"Kami Tahanan Politik
Papua Barat dengan tegas menyatakan menolak bebas dengan syarat oleh
Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)," kata Linus dalam Pernyataan Sikap yang
diterima majalahselangkah.com, Senin, (24/06/13).
Kata dia, ada tiga
syarat pembebasan. "Pertama, menyadari dan menyesali sepenuhnya
perbuatan yang
pernah kami lakukan dan tidak melakukan lagi perbuatan yang melanggar
hukum.
Kedua, setia dan taat kepada pancasila dan NKRI. Ketiga, patuh
dan tunduk kepada Pemerintah Republik
Indonesia," tulisnya.
"Kami menyatakan
dengan tegas menolak pernyataan apa pun yang sifatnya menyerah kepada
NKRI. Karena,
kami Tapol Papua masuk dengan masalah maka keluar dengan penyelesaian.
Keluar untuk
menentukan nasif sendiri," kata Linus Cs.
"Kami harus keluar tanpa
syarat dan kembali ke habitatnya. Jika tidak, kami akan menjalani
hukuman
sesuai dengan putusan pengadilan NKRI. Karena kami adalah simbol
pembebasan
rakyat West Papua," katanya.
"Kami menghimbau
kepada seluruh rakyat bangsa West Papua bahwa tawaran bebas dengan
syarat dari
pemerintah Indonesia satu huruf pun sama sekali kami tidak terima. Kami
terus
bertahan dan berjuang untuk rakyat sampai titik darah penghabisan," kata
Linus
Cs dari LP Kelas IIB Nabire, Papua. (GE/MS)