Musa Mako Tabuni. Foto:
indonesiarayanews.com
|
Jayapura -- Juru bicara Komite
Nasional Papua Barat (KNPB), Wim Rocky Medlamamenuntut Polda Papua dan
Komnas HAM untuk bertanggungjawab atas penembakan Mako Tabuni satu tahun
lalu di Perumnas III Waena, Jayapura, Papua.
Hal itu dikatakan Wim pada
Jumpa Pers hari ini, Jumat, (14/06/13) di Caffe Prima Garden. Jumpa pers
ditemaniKoordinator Diplomasi KNPB
Pusat, Warpo
Wetipo; Ketua 1 KNPB Pusat, Agus Kossay; dan Sekretaris Aliansi
Mahasiswa Papua Kota Bandung, Wenas Kobogau.
Mereka
menilai, penembakan Mako Tabuni tidak melalui prosedur hukum yang jelas.
Dan, sampai sekarang, penanganan hukum terhadap kasus itu tidak jelas.
"Kami meminta Polda
untuk segera menangkap pelaku penembakan Mako Tabuni, Ketua 1 KNPB
Pusat. Kasus itu sampai detik ini masih simpang siur," kata Medlama.
"Kami berharap Polda
Papua harus menindak tegas pelaku penembakan Mako Tabuni," lanjut Wim.
Wim juga memita agar
segera tinjau kembali alasannya. Mengapa Ketua I KNPB, Mako Tabuni
ditembak.
Sementara itu, Agus
Kossay menilai, aparat Indonesia telah menunjukkan diri kurang
profesional dalam menyelesaikan masalah.
Menurutnya, Mako tidak
seharusnya ditembak mati. "Ia ditembak dengan 6 peluru sekaligus dari
jarak yang dekat. Itu pelanggaran HAM," kata Kossay.
"Stop melakukan
pengejaran terhadap aktivis Papua dan melakukan teror, karena perjuangan
rakyat Papua ini murni atas dasar sejarah. Kami meminta pembuktian
kasus Mako Tabuni secara jelas dan cepat, jangan Polda anggap sepele,"
katanya.