Juru Bicara (Jubir) KNPB, Wim Rocky Medlama, Sekretaris Umum (Sekum) KNPB, Ones Suhun dan 2 Anggota KNPB lainnya ketika menggelar jumpa pers, di Café Prima Garden Abepura (Jubi/Eveerth) |
Jayapura — Rakyat
Papua dalam waktu dekat ini akan melakukan aksi demo damai guna meminta
kepada aparat militer Republik Indonesia (RI) dalam hal ini TNI/Polri
untuk mengungkap siapa pelaku dari penculikan atau penembakan misterius
terhadap warga sipil di Kabupaten Puncak Jaya.
Hal
ini disampaikan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) melalui Juru Bicara
(Jubir) Wim Rocky Medlama dan Sekretaris Umum (Sekum) Ones Suhun,
sekaligus menjelaskan pasca penembakan terhadap delapan anggota TNI di
Kabupaten Puncak Jaya (Puja) beberapa waktu lalu,ternyata masih ada
kejadian penembakan lainnya.
“Dalam
kurun waktu terjadinya penembakan tersebut, dan hingga saat ini sudah
sebanyak 30 orang warga sipil dinyatakan hilang akibat diculik dan 2
diantaranya berhasil ditemukan dengan luka tembak yang cukup
mengenaskan,” ujar Wim Rocky Medlama, di Abepura, Rabu(23/5).
Pihaknya
menduga, kejadian ini merupakan aksi balasan, namun belum mengetahui
siapa pelakunya, tapi yang jelas korbannya adalah warga sipil Bangsa
Papua Barat, yang mana tidak tahu – menahu masalah dari penembakan
aparat TNI di Puncak Jaya.
“Jadi,
diantara 30 orang warga yang diculik itu, kami mendapatkan laporan
bahwa dua orang warga sipil Bangsa Papua Barat tersebut telah berhasil
ditemukan dengan luka tembak yang cukup mengenaskan,” kata Jubir KNPB,
Wim Rock Medlama didampingi Sekum KNPB, Ones Suhun.
Berdasarkan
data lapangan yang diperoleh dari masyarakat, katanya, di Kabupaten
Puncak Jaya (Puja) sedikitnya sudah 12 orang warga yang telah ditemukan
dan 2 diantaranya ditemukan dalam keadaan tewas dengan luka tembak.
“Oleh
sebab itu, mereka meminta kepada pihak berwenang dalam hal ini
TNI/Polri untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Kemudian dari kawan
– kawan kami yang ada di lapangan sana juga melaporkan bahwa 12 orang
yang telah berhasil ditemukan, dan diantaranya itu ada dua orang tewas
dengan luka tembak dan tiga orang perempuan yang diperkosa oleh aparat
militer RI, yaitu TNI dan Polri baik itu organik maupun non organik yang
ada di Puja sana,” ungkap W im.
Dirinya
menambahkan, jika pihaknya sudah mendapat semua bukti baik data dan
foto autentik terkait hilangnya warga sipil Bangsa Papua Barat yang
telah berhasil ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa lagi atau
tewas.
“Maka
data dan foto tersebut akan langsung diserahkan dan dibagikan kepada
pewarta media,” ucapnya,Lebih lanjut, dikatakan, jika nanti kalau ada
foto – foto yang lainnya telah berada di tangan kami juga akan serahkan
kepada teman – teman wartawan. “Kami meminta kepada pihak Polda dan
Pangdam harus bertanggung jawab mengenai kasus tersebut,” pintanya.
Sementara
itu ditempat yang sama, Sekertaris Umum (Sekum) KNPB Ones Suhun
mengatakan bahwa, jika dilihat secara kasat mata, wilayah Puncak Jaya
(Puja) sangat kondusif dan aman – aman saja.
“Namun
jika di teliti secara baik maka ada kendala yang terjadi di Kabupaten
Puja tersebut. Sebab, kondisi itu menyebabkan anggota KNPB yang ada di
puncak jaya sulit dalam memberikan informasi kepada publik mengenai
situasi yang tidak kondusif itu,” paparnya.
Akibatnya,
kata Ones, pihaknya datang langsung ke kami tadi malam dan sampaikan
infromasi langsung. Jadi, kronologis lengkap dan foto kami akan
sampaikan secara terbuka.
Pihaknya
menegaskan, KNPB selaku media rakyat Bangsa Papua Barat meminta kepada
pihak berwajib agar segera mengungkap siapa pelaku dibalik hilangnya
maupun tewasnya rakyat Bangsa Papua Barat.
“Dan
juga segera menghentikan aksi – aksi dari pelaku yang selama ini belum
diketahui motifnya dan alasannya untuk melakukan penculikan dan
pembunuhan terhadap warga sipil di Puncak Jaya,” pesannya.
Pihyaknya
mencontohkan, kejadian beberapa waktu medio yang lalu di Kota Jayapura,
siapa pelaku sebenarnya yang melakukan penembakan misterius terhadap
warga yang ada di Kota Jayapura, sehingga akhirnya yang dituduh
pelakunya adalah Mako Tabuni, maka atas tuduhan dari Polda Papua itu
juga Mako Tabuni tewas dengan luka tembak di beberapa bagian tubuhnya.
“Jadi
hal ini sama dengan yang terjadi di Puncak Jaya, sehingga rakyat Bangsa
Papua Barat yang dikorbankan baik laki – laki sampai perempuan. Oleh
sebab itu, kami mendesak agar segera mengungkap semua pelaku dibalik
peristiwa ini,” tandasnya. (Jubi/Eveerth)
Sumber : www.tabloidjubi.com