Pages

Pages

Jumat, 31 Mei 2013

PARLEMEN NASIONAL WEST PAPUA (PNWP) TUNTUT REFERENDUM DI PAPUA

Ketua Parlemen Nasional West Papua (PNWP) Tuan Bucthar Tabuni
Saat Menyampaikan Pendapat, Rakyat Papua Mimta Refrendum
(Foto-KNPB)
Evaluasi Otonimo Khusus Menwujudkan Papua  Sejaterah Adil Demokratis Aman Dan Damai

Jayapura –31/05/2013. SUARA CENDRAWASIH KOLAITAGA -  Evaluasi Otonomi Khusus yang dilaksanakan oleh kementrian kordinator bidan politik, Hukum dan keamanan Republik Indonesia , yang di laksanakan pada hari kamis 31 mei 2013 di hotel ASTON Jayapura .

 Dalam pertemuan tersebut turut mengundan : 1. Gubernur Provinsi Papua pejabat  bidan terkait kebijakan OTSUS, 2. Kepala sekretariat UP4B , 3. Deputih II/Polugri, 4. Pangdam Cendrawasih Kapolda Provinsi Papua , 6. Kejaksaan Papua, 6. Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP), 7. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), 8. Bupati Kab Jayapura pejabat terkait kebijakan OTSUS , 9. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kota Jayapura, 10. Wali kota Kota Jayapura pejabat terkait kebijakan OTSUS , 11. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Jayapura , 12. Rektor Universitas Cendrawasih (UNCEN) Jayapura, 13. Ketua BEM Universitas Cendrawasih (UNCEN) Jayapura, 14. Lembaga Masyarakat Adat (LAM) Prov Papua, 15. Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Prov Papua, 16. Ketua Sinode Papua, 17. Ketua Jaringan Damai Papua (JDP), 18. Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB), 19. Ketua BPKP, Prov Papua, 20. 

Ketua Barisan Merah Putih Prov Papua , Bapak Ramses Ohee.Berdasarkan undangan tersebut Ketua Parlemen Nasional West Papua (PNWP) Tuan Bucthar Tabuni  turut menghadiri untuk Pembentukan Tim Analisis Kebijakan Otonomi Khusus kegiatan tersebut sesuai dengan jadwal ditetapkan dimulai pada pukul 09.03 ,s.d. 16.00 WWP dalam kesempatan tersebut Ketua Parlemen Nasional West Papua mengatakan bahwa Negara Kesatuan  Republik Indonesia (NKRI) silakan menjalankan kebijakan-kebijakan Otonomi Khusus, UP4B, dan Otonomi Khusus Pluss silahkan saja namun kami Rakyat Papua Barat akan terus menunutut Hak Penetuan Nasib Sendiri (Self Determinasion ) yang menjamin, oleh Hukum Internasional untuk setiap orang menetukan nasibnya sendiri termaksud kami Rakyat Papua Barat .

Lebih lanjut Ketua Parlmen Nasional West Papua (PNWP) menggatakan kami Parlmen Nasional West Papua (PNWP) dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) tidak berurusan dengan kebijakan Pemerinta Indonesia yang di terapkan di West Papua sebab semua kebijakan itu kami angkap ILEGAL karna status Politik West Papua dan Indonesia belum Final, maka kami akan tetap berjuang untuk menetukan nasib sendiri .

Ketua Parlemen Nasional West Papua (PNWP) Tuan Bucthar Tabuni lebih lanjut juga menggatakan bahwa ruang Demokrasi di Papua Barat terus menerus ditutupi dengan refresif Militer seperti kita lihat selama ini di Tanah Papua di mana rakyat papua barat melakukan demo dami untuk menyampaikan pendapat di muka umum polisi selalu memblokade dan membubarkan paksa setiap masa aksi demo dami, sebenarnya polisi punya kewajiban mengayumi, menlindungi dan melayani masa aksi demo dami bukan membubarkan rakyat yang sedan menyampaikan pendapat, sehingga kami menilai ruang demokrasi dan hak-hak Rakyat Papua terus di BUNGKAM.

Kami juga menyesalkan kekerasan sejak Tahun 1961 sampai Tahun 2013 ini pembunuhan, pembantaian, penculikan,pemerkosaan, pengkapan terus berlanjut ,sebenarnya kami tidak ingin terjadi kekerasan terus menerus di Tanah Papua oleh sebab itu Pemerinta Republik Indonesia secara Jentelmen membuka diri untuk Hak Penetua Nasib Sendiri Bagi Rakyat Papua ‘’Tegasnya,  Setelah itu pada pukul 12.00 WWP Ketua Parlemen West Papua (PNWP) Tuan Buchtar Tabuni dengan rombongan sebelum meninggalkan tempat  pertemuan,  Tuan Buchtar Tabuni berpesan bahwa ‘Saudara/i Negara tetanga silakan menlanjutkan karna kami tidak urus masalah Otonimo Khusus /pulss dan UP4B kami ada urus  yang lebih penting lagi yaitu Kemerdekan West Papua , setelah mengatakan demikian rombongan meninggalkan tempat, padahal sesuai dengan undangan pertemuan mulai dari jam 09.30 .s.d. 16.00 WWP.

Pantauan KNPBNEWS rombongan Buchtar Tabuni terlihat ada beberapa anggota KNPB terus  bersamam-sama menuju pulang.(ONES SUHUNIAP/SUCEKO)