ROCKY WIM MEDLAMA (JUBI/APRILA) |
Jayapura, 6/5 – Komite Nasional Papua
Barat (KNPB) melalui juru bicaranya, Rocky Wim Medlama mengatakan,
pihaknya menyesali tindakan brutal pihak keamanan, TNI/Polri.
Hal ini dikatakan Medlama terkait kekerasan di beberapa wilayah di
Papua dan Papua Barat beberapa hari terakhir saat peringatan hari
Aneksasi Papua pada 1 Mei lalu, di hadapan wartawan di Prima Garden
Caffee, Abepura, Kota Jayapura, Senin (6/5).
“Kami sangat kesal tindakan brutal yang dilakukan oleh pihak aparat
keamanan dalam hal ini TNI/Polri dimana 1 Mei 2013 diperingati oleh
Rakyat Papua tetapi kenyataan yang kami lihat dan alami, ada kekerasan
di beberapa tempat,” tutur Wim Rocky Medlama.
Menurut Medlama, di Sorong terjadi penembakan terhadap orang yang
diduga sebagai Anggota Tentara Pembebasan Nasional atau Organisasi Papua
Merdeka (TPN/OPM). Di Biak juga terjadi hal yang sama, dua orang
ditembak di kaki. Kemudian di Timika, 16 orang ditangkap.
“Di Sorong ada empat orang. Dua orang mati di tempat yang dua lagi
luka-luka dan krisis, sedang menjalani proses pengobatan di rumah sakit.
Hal-hal ini yang membuat kami dari KNPB kesal terhadap tindakan aparat
ini,” demikian tutur Medlama lagi.
Lebih lanjut menurut Medlama, KNPB sebagai media maka pihaknya akan
melakukan demonstrasi dalam bentuk aksi damai. Jadi pihaknya menekankan
kepada pihak aparat keamanan, lebih khusus kepada pihak Polda Papua
untuk membuka ruang demokrasi yang luas bagi Rakyat Papua.
“Kenapa orang di Jawa melakukan demonstrasi besar-besaran tetapi
tidak pernah dibatasi. Ada Apa di Papua? Itu artinya proses menuju
kepada pembebasan Papua ini turut didukung oleh republik ini dengan
cara-cara kekerasan tadi,” ungkap Medlama. (Jubi/Aprila Wayar)
Foto Kekerasan Aparat Brutal Indonesia 1 mei 2013