Pages

Pages

Senin, 27 Mei 2013

Filep Karma : “Kami Tolak Istilah Narapidana Politik”


Filep Karma, salah satu tahanan politik yang
ditahan pemerintah Indonesia di Papua (Foto: ist)
PAPUAN, Jayapura — Filep Karma, salah satu tahanan politik yang mendekam di penjara Lembaga Permasyarakatan (LP) Abepura menolak istilah Narapidana Politik (Napol) bagi ia dan ke-40 rekannya yang mendekam di berbagai penjara di tanah Papua.

“Kami lebih senang dengan istilah Tawanan Politik atau Tahanan Politik, dari pada disebut Narapidana Politik. Kalau Napol, kesannya kami pelaku kekerasan atau melakukan tindak kriminal sehingga dipenjarakan, kami menolak istilah Napol,” kata Karma, kepada suarapapua.com, Senin (27/5/2013). 

Menurut Karma, sebagian besar Tawanan Politik dipenjarakan karena keyakinan politik, bukan karena melakukan tindakan kejahataan, kekerasan, atau kriminal.

Sebelumnya, seperti ditulis media ini (baca: Tahanan Politik Papua Tolak Amnesty Dari Pemerintah Indonesia), sekitar 25 orang tahanan Politik di LP Abepura menolak grasi maupun amnesty yang ditawarkan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.

“Kami hanya butuh dan tuntut bebaskan bangsa Papua dari penjajahan Negara kolonial Republik Indonesia,” tulis pernyataan para Tapol, yang dikirim ke redaksi media ini, kemarin. 

OKTOVIANUS POGAU

Sumber :  suarapapua.com,