Rombongan dari Kepulauan Aru di Kantor MRP (Jubi/Timoteus) |
Jayapura, 18/4 - Puluhan warga asal
Kepualauan Aru (Maluku), Kamis (18/4) siang mendatangi Kantor Majelis
Rakyat Papua (MRP) di Abepura, Kota Jayapura untuk meminta bergabung ke
Papua. Permohonan ini didasarkan pada klaim bahwa mereka satu nenek
moyang dengan orang Papua.
“Kami asli, bukan tiruan. Jangan lihat kami punya rambut begini lalu
bilang Melayu, lihat kribo ini (sambil menunjuk rambutnya). Kami berada
di antara Australia dan Papua. Kami asli Papua, bukan pendatang,” kata
Andriano Aldrin Natasian, ketua rombongan, usai audiensi dengan Pokja
(Kelompok Kerja) Adat MRP, di Kotaraja, Kota Jayapura, Kamis (18/4)
siang.
Pasalnya, mereka pernah mengajukan permohonan ke MRP. Tetapi alhasil,
MRP belum menanggapi karena diduga ada motif politis. Karena itu, kali
ini, mereka datang lagi untuk meminta persetujuan MRP. Andriano meminta
MRP untuk melihat wilayah kabupaten kepulauan Aru di Maluku untuk
memastikan jika mereka (warga Kepulauan Aru) memliki kesamaan dengan
orang Papua.
“Kami juga meminta Mendagri dan presiden untuk kembalikan kami kepada
Papua,” desak dia. Ketua Pokja Adat MRP, Demas Tokoro mengatakan,
pihaknya merespons kedatangan rombongan Andriano. Kepulauan Aru, Kata
Demas, merupakan bagian dari Papua. Tetapi kini termasuk dalam wilayah
administratif Provinsi Maluku.
“Kami akan bahas dalam pokja. Kami akan bertemu dengan pihak
eksekutif dan legislatif agar bisa diakomodir. Bila perlu kami akan
undang pemerintah Maluku,” kata Demas Tokoro. (Jubi/Timoteus Marten)
Sumber : tabloidjubi.com