Yogyakarta--- Tanpa sebab dan akibat lima kali, Aparat Penegak
Hukum dalam hal ini, Polisi berpakian lengkap dan pakian biasa alias
Preman, mendatangi asrama Putra "Yamewa I" Paniai di Yogyakarta, mereka
datang mulai sejak 29 maret 2013 sampai terakhir kemarin 2 April
2013.
"hal ini disampaikan oleh Ketua asrama dan Ketua BPH IPMAPAN DIY, hingga
penghuni asrama jadi tahut dan trauma untuk aktivitas kuliah. Senada
yang sama juga penghuni asrama, katakan kami secara tidak langsung
Polisi membunuh mental kami sebagai mahasiswa, "ungkapnya.
Pertama, pada tanggal 29 Maret 2013, pada Pukul 19:00 malam, Polisi
yang berjumla satu pleton sebanyak 12 orang lebih datang ke asrama,
dengan Pakian dinas lengkap, dilengkapi dengan alat perang Senjata,
mereka tanya bawah diasrama ini ada Mahasiswa asal Orang Nusa Tenggara
Timur (NTT) ka?, kamudian kami menjawab tidak tahu ini asrama Paniai-
Papua, bukan asrama NTT, di asrama ini hanya mahasiswa Papua tutur
penghuni asrama.
Kedua, pada tanggal 30 maret 2013, pukul 19: malam, Polisi yang
berjumla
satu pleton/kompi sebanyak 12 orang lebih, datang ke asrama dengan
Pakian dinas lengkap denga alat perang Senjata lengkap, mereka tanya
bawah diasrama ini ada Mahasiswa asal Orang Nusa Tenggara Timur (NTT)
ka?, kamudian kami menjawab tidak tahu, ini asrama Paniai- Papua,
tinggal di asrama ini hanya mahasiswa Papua tutur penghuni asrama.
Ketiga, Pada tanggal 31 maret 2013, pukul 19:00 malam. Polisi bilang
kami datang cek mahasiswa/i NTT, penghuni sampaikan hal yang sama juga
kepada mereka. bahwa kami tidak tahu.
Keempat, pada tanggal 1 april 2013, polisi datang lagi dan mereka bilang
jika kamu jalan menggunakan Motor harus pake Helem, tapi kamu tidak
memiliki Surat-surat seperti STNK dan PBKB tidak papa. tutur Polisi yang
datang ke asrama itu. sambil melacak mahasiswa NTT
Kelima, pada tanggal 02 April 2013, Pukul 12:00 Siang, hanya 3 orang
dengan Pakian Preman datang lagi, dan mereka tanya hal yang sama seperti
diatas, lalu, "penghuni asrama sampaikan bahwa kami ini mahasiswa yang
datang dari Papua hanya untuk Kuliah di Jogya, kami bukan Mahasiswa NTT
yang kalian Cari. jadi mulai hari ini jangan datang lagi, "tegasnya
kata mereka bahwa mereka datang ke asrama kami tanpa surat perintah
atasan, jadi ada masalah apa dengan kami?. lagi pula kami disini
baik-baik saja, tidak ada masalah. "Sedangkan asrama Mahasiswa asal
Papua di Jogya banyak tetapi mereka datang bertutut-turut membuat kami
jadi takut dan trauma, mengganggu aktivitas kuliah kami terganggu"
tuturnya
Mereka juga menghimbau seluruh mahasiswa Papua yang berstudy Jogya agar
tetap jaga diri karena musuh kita banyak sementara kita ada di tanah
Rantauan, dan jangan keluar malam, jika keluar harus lebih dari satu
orang, "imbunya. (M/UO/malanesia.com):radiosuaradogiyaifm.blogspot.com