Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional /
Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM),
Jonah Wenda
(Jubi/Eveerth)
|
Jayapura, 29/4 — Menjelang perayaan Hari
Ulang Tahun (HUT) bangsa Papua Barat , 1 Mewi 2013, maka aparat keamanan
diminta tidak bertindak arogan, namun tetap menjalankan tugas sesuai
fungsinya.
“Kami tetap merayakan di seluruh tanah Papua, sehingga aparat
keamanan tidak bertindak lebih,” ujar Juru Bicara Tentara Pembebasan
Nasional/ Organisasi Papua Merdeka (OPM), Jonah Wenda, kepada wartawan
di Abepura, Senin(29/4).
Dirinya menambahkan, jika di pihak lain ada yang merayakan sebagai
hari integrasi bangsa Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), namun bagi kami adalah sebagai hari intervensi bangsa Indonesia
terhadap kedaulatan bangsa Papua.
“Seharusnya pemerintah menggunakan cara – cara pendekatan yang baik
dalam menyelesaikan persoalan bangsa Papua, dalam hal ini harus membuka
ruang perundingan dengan bangsa Papua, sehingga tidak gunakan cara –
cara kekerasan,” pintanya.
Dirinya menilai, persoalan mendasar yang terjadi terhadap bangsa
Papua adalah Pepera yang tidak sesuai serta pengakuan Papua sebagai
sebuah negara yang merdeka dan berdaulat, karena itu pemerintah harus
bisa menyelesaikan semua secara baik.
“Pemerintah harus bisa menyelesaikan persoalan – persolan mendasar,
sebab kalu tidak harus dibuka ruang perundingan dan jika gagal juga,
maka sebaiknya Papua merdeka saja dan rakyat Papua yang mengatur
negaranya sendiri,” tuturnya.
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional / Organisasi Papua Merdeka
(TPN/OPM), Jonah Wenda mengatakan untuk perayaan HUT Bangsa Papua
tanggal 1 Mei, maka OPM siap bertanggungjawab.
“Kami siap bertanggungjawab untuk pelaksanaan perayaan HUT Bangsa
Papua Barat di seluruh bumi Cenderawasih,” ujar Jubir TPN/OPM, Jonah
Wenda, menjawab pertanyaan Tabloidjubi.com, jika ada rakyat yang
nantinya menjadi korban dengan perayaan tanggal 1 Mei nantinya.
Ketika ditanyakan soal larangan oleh pihak pemerintah dan kepolisian,
Jonah Wenda menjawab, bahwa hal tersebut menurut mereka. “Namun kami
tetap merayakan, karena kami akan melakukan secara sopan
santun,”katanya.
“Silahkan aparat menjaga keamanan, karena kami tidak akan mengganggu
mereka, sebab sangat jelas keberadaaan OPM adalah melindungi rakyat dan
menjaga perjuangan kemerdekaan bangsa Papua sebagai harkat dan martabat
orang Papua,” tandasnya.
Ditambahkan, terkait rencana Pemerintah Provinsi untuk berdialog dengan OPM juga sangat didukung, sehingga bisa direalisasikan.
“Kami juga sudah sampaikan kepada Presiden Indonesia melalui utusan
khusus beberapa waktu lalu, agar dibukannya perundingan dan telah
mendapat respon positif, sehingga pemerintah daerah dan semua pihak
harus mendukung,” paparnya. (Jubi/Eveerth)
Sumber : tabloidjubi.com