Ribuan warga West Papua melakukan aksi demo damai di Kantor DPRD Mimika (Foto KNPB) |
Timika-: Ribuan warga West Papua melakukan
aksi demo damai di Kantor DPRD Mimika Selasa (2/4), mereka Menuntut agar
Polisi dan Pemerintah daerah segera menangkap pelaku pembunuhan rekan
mereka di lokasih mile 31 PT Freeport Indonesia. Atas nama Atimus Mom.
Orasi pertama oleh Kepala Suku Amumgme. Dalam orasinya mengatakan
bahwa “kami orang Asli Papua ini bukan Binatang, yang harus dibunuh
terus, kami masyarakat kecil ini yang jadi korban terus dari tahun ke
Tahun sampai saat ini. Kalian Orang Pendatang datang dari mana, dulu
nenek moyang saya tidak tahu kekerasan begini, dulu kami hidup damai dan
tenang tetapi sekarang banyak orang papua mati seperti hewan, jadi
kalau kalian bunuh manusia papua terus kalian lebih baik pulang saja”.
katanya dalam orasi dengan semangat.
Selain itu mereka menuntut agar pemerintah segera, melakukan
pendataan bagi pendulang dan yang tidak ber KTP agar segera angkat kaki
dari Timika, karena aksi pembunuhan di lokasi pendulangan mile 31 akibat
ulah para pendulang yang sampai saat ini tidak tau keberadaannya karena
tidak memiliki identitas lengkap.
Warga West Papua juga menuntut agar lokasi pendulangan emas dari
Tembagapura hingga Portsite segera di kosongkan dari para pendulang.
Dan mereka melakukan aksi demo dengan membawakan busur dan anak
panah, sebagai alat perang mereka. Selain itu poster-poster bertulisan
stop kekerasan di tanah Papua, dan pelaku pembunuhan segera di tangkap.
Aksi demo yang berlangsung di gedung DPRD berjalan aman, dan di
terima Ketua DPRD Trifena Tinal, dan para anggora Dewan lainnya seperti
Anastasia Tekege,Luther Wakerkwa, Gerson Wandikbo ,Alpius Edoway dan
Allo Rafra.
Demo damai yang dilakukan warga Damal ini di jaga ketat aparat
Kepolisian, dengan bersenjata lengkap, warga yang memasuki gedung DPRD
dikawal aparat kepolsian dari Check Poin 28 menuju Kantor DPRD Mimika.
Situasi sempat memanas saat ketua DPRD mimika mengatakan DPRD saat
ini sementara sidang antara Kerukunan Kei, Jawa, Buton serta Kerukunan
Tanimbar untuk membahas penyelesaian bentrokan di lokasi pendulangan,
sehingga Anggota Dewan tidak harus berbicara banyak terkait aspirasi.
Melihat kondisi itu aparat Kepolisian langsung mengambil ahli dan
menenangkan massa dan menyuruh perwakilan warga Damal agar masuk dalam
ruangan sidang bersama-sama dengan beberapa tokoh-tokoh Kerukunan yang
tergabung dalam masalah di lokasih pendulang di areal PT Freeport
Indonesia, guna membahas penyelesaian bentrokan antar pendulang.
Sementara warga lainnya diminta untuk pulang ke rumah
masing-masing.(wtp-bh)
BERIKUT FOTO-FOTONYA :
DONI HAGABAL KEJADIAN Hari jumat 15 Maret 2013 Di Mile 34
Area Freeport waktu lalu.
|