Ilustrasi Polisi Geledah Rumah Warga (Solopos.com/Tabloid Jubi) |
Jayapura –
Rabu (3/4) sekitar pukul 15.00 WIT, pasukan gabungan polisi berpakaian
preman, bersenjata lengkap menggunakan tiga mobil dan sejumlah motor ke
Expo Perumnas I Waena, Abepura, Jayapura, Papua. Pasukan tersebut diduga
dari Polresta Jayapura.
Ketika tiba di Expo, mereka menggeledah sejumlah rumah di kawasan itu
dengan alasan mencari Danny Wenda. “Tadi sore, sekitar jam tiga, pasukan
gabungan polisi mendatangi rumah kami. Waktu mereka datang, Saya, mama
(ibu) adik yang baru SD kelas lima dan saudari saya. Kami ada empat
orang yang ada dalam rumah,” kata IM, warga Expo kepada tabloidjubi di
Expo Waena, Abepura, Rabu (3/4) malam.
Saat polisi datang, menurut IM, dirinya bersama saudari perempuanya
sedang istirahat siang. Sementara, ibunya bersama adik perempuannya
sedang duduk di depan rumah. “Sejumlah polisi bersenjata lengkap,
berpakaian preman masuk ke halaman rumah,” kata IM lagi.
Sampai di depan, lanjut dia, polisi mengajukan sejumlah pertanyaan
sambil menunjukkan dokumen Danny Wenda kepada ibu IM. “Kami dari Polres
Jayapura. Apakah mama tahu Danny Wenda, sambil menunjukkan surat,
mungkin surat perintah penangkapan dan foto Danny Wenda?,” ujar IM
menirukan pertanyaan polisi.
Menurut IM, ibunya menjawab tidak ada. Meski menjawab demikian, polisi
tak percaya. Mereka (polisi) terus menginterogasinya. “Kami dengar Danny
ada di rumah ini, itu yang kami datang,” tutur IM sembari meniru
perkataan polisi. Penjelasan jelas, tetapi polisi masih tetap tidak
peracaya kalau Danny Wenda tidak ada dalam di rumah.
Dia menuturkan, sebagian polisi mulai berteriak cari di kamar. Ada yang
mulai intip dua jendela di rumahnya. “Ada satu orang polisi intip lewat
jendela sambil todong dengan senjata. Saya kaget dan berteriak, mengapa
kamu tidak sopan begitu. Kalau perlu lewat pintu saja,” ungkap IM.
Korps berseragam cokelat ini masih tetap tidak percaya. Mereka terus
menginterogasi hingga masuk meeriksa kamar mandi. “Masuk dan periksa di
kamar mandi,” katanya sembari merikuan teriakan polisi.
Polisi juga sempat mengajukan pertanyaan tentang keberadaan Ayahnya.
“Mereka tanya bapa di mana? Kami jawab kerja di Lanny Jaya. Namun,
polisi mengatakan di Pirime ka? Jawab polisi,” katannya lagi.
Kedatangan polisi ini meninggalkan trauma mendalam bagi IM bersama ibu,
satu orang saudari dan adik perempuannya yang berusia 9 tahun. “Mereka
datang tiba-tiba, kami kaget, panik dan trauma sekarang. Mengapa mereka
tidak sopan begitu?,” kesalnya.
Setelah interogasi di rumah IM, menurutnya, polisi beralih lagi ke rumah
lain. “Mereka masuk sambil menendang pintu,”tuturnya. Polisi mengajukan
pertanyaan yang sama kepada warga di beberapa rumah di kompleks itu.
Hingga berita ini terbit, belum ada komentar dari pihak Polresta
Jayapura soal penggeledahan tersebut. (Jubi/Mawel)
Sumber : Tabloid Jubi