Pages

Pages

Minggu, 17 Maret 2013

Lanjutkan Perjuangan, Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Solo Re-organisasi

Anggota Aliansi Mahasiswa Papua
 Komite Kota Yogyakarta-Solo. Foto: Ist


Yogyakarta, - Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Solo melakukan re-organisai untuk memperkuat perjuangan yang selama ini dilakukan oleh organisasi ini, Jumat, (16/3/13) di Solo Jawa Tengah.  

Pantauan majalahselangkah.com, reorganisasi dihadiri Ketua AMP Pusat, Rinto Kogoya, Roy karoba, ketua AMP komite kota Yogyakarta dan beberapa aktivis lainnya. Mereka berhasil menetapkan pencerahan dan pembentukan struktur AMP komite kota Solo.
"AMP adalah progresif, militan dan patriotik. Jadi, bagi aktivis yang tergabung dalam organisasi ini harus benar-benar menunjukkan kerja nyata yang menuju pada rakyat Papua bisa menentukan nasib sendiri,"kata Rinto Kogoya.

Rinto menjelaskan, AMP didirikan pada tanggal 30 Mei 1998 di Jl. Guntur Kawi, Manggarai, Jakarta Selatan. APM lahir di tengah situasi represi negara di Tanah Papua Barat dan situasi politik Indonesia yang mulai goyah akibat tekanan-tekanan politik dari gerakan pro-demokrasi Indonesia terhadap rezim Soeharto dan mulai menguatnya tuntutan Reformasi Politik bagi sebuah perubahan yang berkeadilan serta terbukanya ruang demokrasi.

Sejak berdiri, AMP telah dua kali menyelenggarakan Kongres Nasional. Kongres I diselenggarakan di Kaliurang, Yogyakarta, pada November 2005. Dan Lima tahun kemudian tepatnya, Januari 2010, diselenggarakan Kongres II di Port Numbay, Papua.

AMP adalah organisasi massa mahasiswa yang terbuka tanpa memandang latar belakang pandangan, suku, agama, dan ras, serta mendukung perjuangan untuk  Rakyat asli Papua bisa menentukan nasib sendiri.

Berikut adalah struktur AMP komite kota Solo yang terbentuk diataranya, ketua, Gai Goloma Walela, Sekertaris: Paul Waine, Bendahara: Eva Endama serta beberapa biro lainnya.
Keputusan pembentukan struktur AMP Komite Kota Solo ini telah dianggap sah untuk ditindaklanjuti oleh struktur terpilih. (MD/MS)

Catatan Redaksi: Berita di atas telah diedit kembali pada Minggu, (17/3)