Mama-mama-Pedagang-Papua (IST) |
Jayapura, 21/2 (Jubi)—Solidaritas
Pedagang Asli Papua (Solpap) menyatakan hingga kini judi toto gelap
(togel) masih beroperasi di pasar sementara mama-mama pedagang asli
Papua yang beralamat di jalan percetakan Jayapura, Papua. Padahal,
perjudian itu baru saja digrebek polisi sejak Minggu, 17 Februari 2013
lalu.
Roberth Djitmau, Sekretaris Solpap mengatakan, setelah pasca kejadian
penggrebekan togel di pasar mama-mama Papua, namun sampai saat ini
permainan togel masih tetap berlangsung seperti biasa di pasar tersebut.
“Laporan sudah diberikan ke polresta Jayapura, tapi herannya penjual
togel masih berjualan seperti biasa. Apakah ada yang lebih hebat dari
kapolres ka sehingga aktivitas ini masih tetap ada. Ataukah ada desain
untuk menghancurkan mama-mama pedagang pasar dan perjuangan Solpap,”
kata Robert lewat pesan pendek yang diterima tabloidjubi.com via telpon, Rabu (20/2) malam.
Roberth mengaku, pihaknya sudah menegaskan kepada mama-mama pedagang
agar tak bermain togel. Mama-mama pedagang juga telah diperingati agar
tak menjual atau sebagai bandar toto gelap itu. Pasalnya, bagi yang
terlibat dalam aksi jual beli, bakal berhadapan dengan hukum. “Kami
sudah tegaskan kepada mama-mama jangan terlibat baik menjual ataupun
bermain,” kata Robert lagi.
Dia mengaku pihaknya merasa aneh karena orang baru yang menjual togel
dipasar itu masih tetap ada namun tak ditangkap oleh Kepolisian Resort
Kota Jayapura. Padahal, kantor Polresta Jayapura tak jauh dari pasar
sementara pedagang Papua. Kapolresta Jayapura, AKB Alfred Papare juga
sudah berjanji akan memberantas penjual toto gelap ini. Selain itu,
Solpap juga telah melapor aktivitas togel itu ke Kapolres namun tak ada
tindakan. “Aneh sekali, kantor polres dekat pasar mama-mama Papua tapi
tidak ada tindakan. Kapolresta lagi tindak, padahal sudah janji saat
penggrebekan, Minggu (17/2),” kesal Djitmau. Terkesan kepolisian
mengganggap biasa-biasa saja.
Solidaritas Pedagang Asli Papua meminta kepolisian memindahkan
penjual togel dari pasar itu. Pasalnya, mengganggu aktivitas pedagang.
Perjudian ini meresahkan. Setiap sore hari, pembeli togel memadati
pasar. Untuk menunggu giliran membeli togel, mereka (pembeli togel)
duduk ditempat jualan mama-mama. Setelah membeli, langsung pergi tanpa
membeli barang dagangan. “Mama-mama rasa tidak nyaman. Mereka juga
merasa terganggu dengan aktivitas perjudian itu,” tuturnya.
Aktivitas penjualan togel ini berlangsung tiap sore hari. “Hanya dua
hari saja yang libur yakni Selasa dan Jumat. Selanjutnya, berlangsung
terus. Hari Minggu juga tetap dijual pada sore harinya,” ungkap Roberth.
Ia menuturkan, penjualan togel hanya di pasar mama-mama pedagang Papua,
pasar lainnya di kota Jayapura tidak. “Saya sudah cek di Pasar Hamadi,
Ampera dan Youtefa tapi tidak ada perjudian togel,” ujarnya. Lelaki asal
Sorong ini menambahkan Solpap akan mengumpulkan mama-mama pedagang
Papua untuk meminta pendapat setelah itu bandar togel yang ada diusir.
Jika tak demikian, langkah lain adalah melaporkan kasus itu ke Kapolda
Papua.
Koordinator Solpap, Dora Balubun mengatakan kehadiran togel itu
tanpa diundang. Namun, terus berkembang cukup baik dalam pasar. Dora
menduga ada pihak yang mendorong sekaligus membeckap. “Saya duga ada
pihak yang disengaja,” ungkap Dora kepada tabloidjubi.com via telpon,
Rabu malam.
Dora mencurigai kepolisian terlibat dalam perjudian tersebut. Karena
kasus tersebut sudah lama dikoordinasikan ke Polda untuk ditindak namun,
tak ada langkah yang diambil. Bertolak dari itu, Dora menduga ada
oknum-oknum tertentu yang bermain dibalik perjudian ini. Pasalnya,
dipasar lain di kota Jayapura, tak ada penjualan togel seperti di pasar
mama-mama pedagang Papua. “Bagaimana mungkin seorang Kapolresta Jayapura
tidak mendengar penyampaian yang disampaikan pedagang terkait
keberlanjutan togel,” tutur Dora.
Dia mengaku, solidaritas yang dikoordinirnya merasa aneh mengapa
hanya pasar sementara mama-mama pedagang Papua yang menjadi sasaran
tempat perjudian togel. “Perlu dipertanyakan. Ataukah ada polisi yang
jadi bandar karena sudah ada pernyataan perjanjian dari Kapolresta
Jayapura akan menindak tegas mereka yang akan menjual togel. Namun,
kenyataannya tak ada tindakan,” tuturnya lagi.
Balubun menambahkan dari ketidak jelasan penahanan bandar togel,
diduga ada aktor yang memuluskan permainan. Oknum ini bermain untuk
kepentingan pribadi. Solpap mengancam, jika tak ada tindakan secepatnya
untuk meniadakan togel, maka mereka (Solpap) akan melapor sekaligus
mengajak diskusi bersama Kapolda. “Jangan sampai ini satu permainan yang
merusak mama-mama pedagang Papua dan perjuangan Solpap,” tegasnya.
Sebelumnya dikabarkan, penggrebekan judi toto gelap alias togel yang
berlangsung di Pasar Mama-mama Papua, Jl. Percetakan Jayapura oleh Tim
Reskrim Polres Jayapura Kota, Minggu (17/2) sekitar pukul 18.00 WIT,
berakhir ricuh. Kericuhan ini terjadi antara warga dan para pedagang di
Pasar Mama-mama Papua tidak terima dengan penangkapan terhadap dua orang
pelaku judi togel yang beroperasi di wilayah itu. Bahkan, masyarakat
sempat merampas paksa kedua pelaku judi togel dari tangan polisi saat
hendak dinaikan ke mobil untuk dibawa ke Mapolres Jayapura Kota.
Akibatnya, petugas sempat mengeluarkan tembakan peringatan ke udara
beberapa kali. Hal inilah yang membuat warga bersama pedagang di Pasar
Mama-mama Papua tidak terima dan langsung melakukan pemalangan dengan
tiang listrik di Jl Percetakan Jayapura, tepatnya di depan Pasar
Mama-mama Papua dan depan Hotel Yasmin Jayapura. Akibatnya, aparat
kepolisian mengalihkan arus lalu lintas di Jl Percetakan itu melewati
jalan di depan Hotel Horison Jayapura menuju ke Jl Ahmad Yani Jayapura,
menjadi dua arah sampai di Taman Imbi Jayapura.
Kapolresta Jayapura berjanji akan mengungkapkan, penjualan togel
dilingkungan Pasar Mama Mama Papua dengan terus melakukan pemantauan
dilokasi Pasar tersebut. Kapolresta juga berjanji akan menindak tegas
aparatnya yang bertindak berlebihan diwilayah Pasar Mama Mama Papua. (Jubi/Musa)