OPM 1965 dan G30S/PKI 1965 |
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM), Menembak 13 Anggota TNI dari Koranmil
Sinak, Kodim 1714/Puncak Jaya di Kampung Tanggulinik, Distrik Sinak,
Kabupaten Puncakjaya, (Kamis 21/2/2013) pukul 10.30 wp kemarin.
Tigabelas anggota TNI yang berhasil menewaskan oleh TPN di Sinak adalah
saat menuju Bandara Sinak untuk mengambil radio dari Nabire. Tigabelas
TNI yang tewas diantaranya: Sertu Udin, Sertu Frans, Sertu
Romadhon, Pratu Mustofa, Sertu Edy, Praka Jojon, Praka Wempi dan enam
lainnya belum diketahui identitas.
Beberapa
Surat kabar maupun Tv dikabarkan TPN-OPM tembak 8 anggota TNI di
Puncakjaya adalah penipuan. Dikatakan salah satu anggota TPN saat
melaporkan peristiwa tersebut kepada WPNLA, dari dataran tinggi setelah
ia mendapatkan siknal jaringan telkomsel, melalui telepon selulernya.
Bahwa “kami tembak anggota TNI di Sinak 13 anggota dan di Tingginambut 2 anggota TNI”, ditanya terkait, penembakan di Sinak dan Tingginambut atas Komando siapa? “ ya kami tembak TNI di Sinak dan Tingginambut atas perintah Panglima Tinggi TPN-OPM Gen. Goliath Tabuni” kata anggota TPN yang namanya tidak mau dipublikasi itu.
Dua
anggota yang dibakarkan TPN-OPM tembak anggota TNI di Distrik
Tingginambut Kampung Guragi, Kabupaten Punjakjaya pada (Kamis
22/2/2013), pukul 09.00 wp. Anggota
yang tertembak Satgas TNI atas nama Pratu Wahyu Bowo tewas dengan luka
tembak di bagian dada dan leher. Satunya, korban luka-luka Danpos Satgas
atas nama Lettu Inf Reza yang tertembak di lengan bagian kiri.
Informasi terkait dilaporkan oleh salah satu warga di Mulia kota
Kabupaten Puncakjaya. Ditanya proses evakuasi mayat anggota TNI
mengatakan, “korban dari Tingginambut sedang dirawat RS di Mulia.
Korban luka para masih koma, pasti akan meninggal. Pagi ini 13 kain
pembungkus mayat dikirim ke Sinak untuk dievakuasi mayat”. Ujarnya.
Tambahan dari sumber yang diwawancarai WPNLA melalui via telpon seluler. Ditanya perkembangan situasi sebentara di Mulia “
saat inipun kami tidak aman di kota disini kami takut, lebih para lagi
masyarakat di Tingginambut dan Sinak mereka semua mengungsi ke hutan.
Karena, TNI, Brimob sedang kejar TPN-OPM, jadi semua masyarakat takut
lari ke hutan”. Kata seorang warga di Mulia.
Selanjutnya, Salah satu anggota TPN yang melaporkan peristiwa kepada WPNLA. Ia mengatakan, “Tabuni bilang kalau anggota TNI dan BRIMOB berusaha kejar kami tembak saja jangan undur”, pungkasnya. Kata sumber, “Tabuni” artinya yang mengatakan Jendral Panglima Tinggi TPN “Goliath Tabuni”. Tambah sumber lagi, “pagi ini kami tembak pilot helicopter dari gunung”,
dikatakan Helikopter milik TNI tersebut hendak evakuasi mayat di Sinak.
Namun karena, TPN-OPM tembak Pilot Helikopter, sehingga tidak jadi
evakuasi melalui udarah menggunakan helicopter, maka helicopter tersebut
kembali ke Mulia.
Penembakan
15 Anggota TNI kali ini merupakan, Sikap Panglima Tinggi TPN-OPM
Gen.Goliath Tabuni, bahwa berdasarkan dirinya dilantik menjadi Panglima
Tinggi TPN-OPM pada 11 Desember 2012 di Tingginambut. Dalam pidatonya “
saya diangkat sebagai panglima tinggi TPN-OPM sesuai hasil Konferensi
Tingkat Tinggi TPN-OPM di Biak pada 1-5 Mei 2012. Sesuai Resolusi KTT
TPN-OPM di Biak, saya sebagai Panglima Tinggi TPN-OPM siap
bertanggungjawab dan Siap lakukan revolusi tahapan akan dilanjutkan
dengan Revolusi total, sambil mengatur dan membenahi structural TPN-OPM
sesuai standar Internasional.
Sumber : http://hankam.kompasiana.com/2013/02/22/tpn-opm-tembak-13-tni-kemarin-di-sinak-dua-anggota-tni-di-tingginambut-puncakjaya-papua-537163.html