Pages

Pages

Sabtu, 09 Februari 2013

Selandia Baru Tutup Pintu Bentuk IPWP

Foto : Russel Norman.
Selandia Baru, -- Parlemen Selandia Baru menutup pintu untuk Benny Wenda membentuk Internasional Parliament for West Papua (ILPW). Parlemen Selandia  Baru khawatir pembentukan ILWP di sana akan mengganggu mitra perdagangan dengan Republik Indonesia. 

Seperti  dilangsir, 3news.co.nz,  Jumat, (8/2),  Russel Norman dari Partai Hijau mengatakan, Selandia Baru tidak ingin membuat pemerintah Indonesia marah.  

Kata Russel Norman,  dia (Benny Wenda)  sedang diblokir berbicara di sini (Selandia Baru). "Benny Wenda telah berbicara di parlemen di seluruh dunia, tapi tampaknya Selandia Baru Parlemen akan menutup pintu," kata dia.
Dikatakan,  pejuang kemerdekaan Papua Barat, Benny Wenda sedang dalam perjalanan ke Selandia Baru, dan sementara dia berbicara di parlemen di seluruh dunia, ia tidak akan diizinkan untuk di sini (Selandia Baru).

Kata dia,  Benny  Wenda berkarakter warna-warni.  Dia memulai pembicaraan dengan ucapan tradisional, dan kemudian lagu. Dia melakukan ini di seluruh dunia - di Parlemen Inggris, Parlemen Skotlandia, dan bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Mr Wenda mengatakan rakyat Papua Barat telah mengalami kekejaman di tangan militer Indonesia, kata Russel Norman seperti dikutip media itu.

3news.co.nz menulis,  pada tahun 2002 ia ditangkap karena mempromosikan kemerdekaan. Setahun kemudian ia melarikan diri penjara dan melarikan diri ke Inggris, di sana  ia diberikan suaka politik.

Pada tahun 2011 Interpol mengeluarkan peringatan merah atas permintaan pemerintah Indonesia. Tapi tahun lalu, setelah penyelidikan ternyata itu motif politik dan telah dihapus. Itu dianggap bermotif politik.

Tulis 3news.co.nz,  Benny  Wenda akan membawa pengacara  HAM untuk Papua Barat, Jennifer Robinson  dan  penasihat hukum paling  terkenal, Julian Assange.(MS)
Tag : Selandia Baru, Papua, Benny Wenda, ILWP