Presiden RI |
TEMPO.CO, Jakarta -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
akan memimpin rapat terbatas untuk membahas mengenai penembakan delapan
orang anggota TNI yang diduga dilakukan kelompok separatis di Papua.
Rapat tersebut rencananya akan diikuti Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Panglima TNI Agus Suhartono, dan Kepala Kepolisian RI Timur Pradopo.
"Ada juga unsur teknis terkait," kata juru bicara Julian Pasha melalui pesan singkat kepada wartawan, Jumat, 20 Februari 2013.
Pada Kamis, 21 Februari 2013 delapan anggota TNI itu tertembak di dua tempat berbeda, yakni satu orang di wilayah Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, dan tujuh orang lainnya di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak. Peristiwa penembakan di Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, terjadi pada pukul 09.30 WIT.
Pos TNI yang terletak di Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, diserang orang tak dikenal yang mengakibatkan, Pratu Wahyu Wibowo, dari Yonif 753 tewas dan rekannya Lettu Reza dari Yonif 753 tertembak di lengan.
Sedangkan peristiwa kedua terjadi pada pukul 10.30 WIT di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak. Saat itu ada 12 orang anggota TNI dari Koramil 1714 Sinak menuju Bandara Ilaga, yang berjarak sekitar kurang lebih tiga kilometer. Para prajurit TNI ini hendak mengambil alat komunikasi, tapi di tengah perjalanan yang kondisinya mendaki, mereka diadang dan ditembaki sekelompok orang bersenjata dari atas bukit.
Tujuh anggota TNI tewas di tempat, yakni Pratu Mustofa dan Sertu M Udin, dari Koramil Sinak 1714 PJ. Lima orang lainnya dari Batalion 753 Nabire, yakni Sertu Ramadhan, Sertu Frans, Pratu Edi, Praka Jojo Wiharjo dan Praka Wempi.
Rencananya hari ini delapan jenazah anggota TNI tersebut akan dievakuasi ke Jayapura, guna disemayamkan di Makodam XVII/Cenderawasih. "Segera setelah kami tiba di Stasiun Gambir. Kereta api berangkat dari sini pukul 08.00 WIB, perjalanan sekitar empat jam. Jadi, paling cepat setelah salat jumat," kata Julian.
FRANSISCO ROSARIANS
Rapat tersebut rencananya akan diikuti Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Panglima TNI Agus Suhartono, dan Kepala Kepolisian RI Timur Pradopo.
"Ada juga unsur teknis terkait," kata juru bicara Julian Pasha melalui pesan singkat kepada wartawan, Jumat, 20 Februari 2013.
Pada Kamis, 21 Februari 2013 delapan anggota TNI itu tertembak di dua tempat berbeda, yakni satu orang di wilayah Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, dan tujuh orang lainnya di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak. Peristiwa penembakan di Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, terjadi pada pukul 09.30 WIT.
Pos TNI yang terletak di Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, diserang orang tak dikenal yang mengakibatkan, Pratu Wahyu Wibowo, dari Yonif 753 tewas dan rekannya Lettu Reza dari Yonif 753 tertembak di lengan.
Sedangkan peristiwa kedua terjadi pada pukul 10.30 WIT di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak. Saat itu ada 12 orang anggota TNI dari Koramil 1714 Sinak menuju Bandara Ilaga, yang berjarak sekitar kurang lebih tiga kilometer. Para prajurit TNI ini hendak mengambil alat komunikasi, tapi di tengah perjalanan yang kondisinya mendaki, mereka diadang dan ditembaki sekelompok orang bersenjata dari atas bukit.
Tujuh anggota TNI tewas di tempat, yakni Pratu Mustofa dan Sertu M Udin, dari Koramil Sinak 1714 PJ. Lima orang lainnya dari Batalion 753 Nabire, yakni Sertu Ramadhan, Sertu Frans, Pratu Edi, Praka Jojo Wiharjo dan Praka Wempi.
Rencananya hari ini delapan jenazah anggota TNI tersebut akan dievakuasi ke Jayapura, guna disemayamkan di Makodam XVII/Cenderawasih. "Segera setelah kami tiba di Stasiun Gambir. Kereta api berangkat dari sini pukul 08.00 WIB, perjalanan sekitar empat jam. Jadi, paling cepat setelah salat jumat," kata Julian.
FRANSISCO ROSARIANS