Jayapura,Suko - Direktur Aliansi Demokrasi untuk Papua
(ALDP), Latifah Anum Siregar, SH mengatakan dialog Jakarta-Papua yang
diusung oleh Jaringan Damai Papua (JDP) akan cepat terwujud jikalau
semua pihak yang ada di wilayah itu ikut mendorong dan peduli.
"Kalau semua pihak yang ada didaerah ini bekerja secara menyeluruh meyakinkan bahwa dialog Jakarta-Papua itu penting untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada. Dan bisa meyakinkan Presiden serta pemerintah maka hal itu bisa dipastikan akan terjadi," kata Latifah Anum Siregar di Jayapura, Jumat (18/1/2013).
Namun, lanjut perempuan paruh baya itu, dia pesimis jikalau dalam waktu dekat ini dialog Jakarta-Papua bisa terjadi mengingat dalam waktu yang tidak lama lagi pesta demokrasi pemilihan legislatif dan pemilihan presiden bakal digelar.
"Ini tidak akan terjadi sama sekali dialog, karena semua orang di 2014 sibuk dengan Pilpres atau juga Pileg, tapi di 2013 ini bisa juga terjadi momentum untuk orang mengambil kredit poin, bagaimana nanti isu dialog ini jadi energi yang besar menarik perhatian orang Papua," katanya.
Menurut Siregar, hal yang perlu yang perlu dilakukan saat ini adalah bagaimana kesiapan dari pemerintah yang ada saat ini dan juga dukungan dari berbagai pihak untuk mepercepat dialog yang dimaksud. "Saya kira dialog ini sangat penting untuk menyelesaikan sejumlah PR yang terjadi di Papua," katanya.
Apa lagi, selalu saja kita diperhadapkan dengan isu atau berita kekerasan dan masalah lainnya yang terus terjadi di provinsi paling timur Indonesia ini. Dan secara tidak langsung terus mengancam jalannya roda pembangunan di tengah masyarakat.
"Jikalau dialog ini tidak secepatnya dilakukan, saya kira rasa was-was tetap menyelimuti masyarakat yang ada didaerah ini, dan masyarakat bisa menilai pemerintah belum siap dan belum sepenuhnya memberikan perahatian terhadap Papua," katanya.
Latifah juga mengatakan jikalau pada Kamis (17/1) kemarin pihaknya menggelar diskusi terbatas dengan pemerintah setempat, TNI/Polri, LSM, jurnalis dan akademisi terkait dialog sebagai solusi penyelesaian masalah di Papua terutama mengungkap tantangan dan peluangnya.
"Kami juga telah menggelar pertemuan atau diskusi terbatas dengan sejumlah pihak yang ada di daerah ini, yang bertujuan ingin mencari masukan dan pandangan tentang tawaran konsep dialog Jakarta-Papua," katanya.
"Kalau semua pihak yang ada didaerah ini bekerja secara menyeluruh meyakinkan bahwa dialog Jakarta-Papua itu penting untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada. Dan bisa meyakinkan Presiden serta pemerintah maka hal itu bisa dipastikan akan terjadi," kata Latifah Anum Siregar di Jayapura, Jumat (18/1/2013).
Namun, lanjut perempuan paruh baya itu, dia pesimis jikalau dalam waktu dekat ini dialog Jakarta-Papua bisa terjadi mengingat dalam waktu yang tidak lama lagi pesta demokrasi pemilihan legislatif dan pemilihan presiden bakal digelar.
"Ini tidak akan terjadi sama sekali dialog, karena semua orang di 2014 sibuk dengan Pilpres atau juga Pileg, tapi di 2013 ini bisa juga terjadi momentum untuk orang mengambil kredit poin, bagaimana nanti isu dialog ini jadi energi yang besar menarik perhatian orang Papua," katanya.
Menurut Siregar, hal yang perlu yang perlu dilakukan saat ini adalah bagaimana kesiapan dari pemerintah yang ada saat ini dan juga dukungan dari berbagai pihak untuk mepercepat dialog yang dimaksud. "Saya kira dialog ini sangat penting untuk menyelesaikan sejumlah PR yang terjadi di Papua," katanya.
Apa lagi, selalu saja kita diperhadapkan dengan isu atau berita kekerasan dan masalah lainnya yang terus terjadi di provinsi paling timur Indonesia ini. Dan secara tidak langsung terus mengancam jalannya roda pembangunan di tengah masyarakat.
"Jikalau dialog ini tidak secepatnya dilakukan, saya kira rasa was-was tetap menyelimuti masyarakat yang ada didaerah ini, dan masyarakat bisa menilai pemerintah belum siap dan belum sepenuhnya memberikan perahatian terhadap Papua," katanya.
Latifah juga mengatakan jikalau pada Kamis (17/1) kemarin pihaknya menggelar diskusi terbatas dengan pemerintah setempat, TNI/Polri, LSM, jurnalis dan akademisi terkait dialog sebagai solusi penyelesaian masalah di Papua terutama mengungkap tantangan dan peluangnya.
"Kami juga telah menggelar pertemuan atau diskusi terbatas dengan sejumlah pihak yang ada di daerah ini, yang bertujuan ingin mencari masukan dan pandangan tentang tawaran konsep dialog Jakarta-Papua," katanya.
Sumber : (ANT/AVE)