Seorang tentara menenteng senjata di Pasar Enarotali, 15 Agustus 2012. (SukoIst) |
Paniai (9/1)—Keberadaan kelompok John Magai Yogi
di Kabupaten Paniai terus diburu aparat keamanan militer Indonesia.
Bahkan hingga kini, aparat gabungan TNI dan Polri masih mengejarnya
setelah awal pekan ini baku tembak di Waidide, Kampung Pugo, Distrik
Paniai Timur.
Digelarnya operasi penyisiran terhadap John Magai Yogi dan
kelompoknya, Kapolres Paniai, Antonius Diance belum memberikan
keterangan resmi. Saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, tidak
terhubung.
Meski begitu, sumber tabloidjubi.com menyebut masih
berlanjutnya operasi penyisiran tersebut akan berdampak buruk di pihak
warga sipil. “Apalagi di puncak Gunung Ekaugi ada pos. Mereka saling
jaga itu,” katanya.
Anggota Brimob, polisi dan tentara bertugas di pos itu. Setiap
kendaraan yang lewat di jalan raya dirazia aparat keamanan. “Saat ini
situasinya tidak aman. Di Pugo tidak ada orang, karena lagi mengungsi.
Semua ketakutan. Rumah juga dibakar. Aparat lagi kejar TPN OPM,” kata
Pdt. Nico Degei, pemuka umat Kingmi Papua di Paniai, Rabu (9/1).
Pasukan Brimob dari Kelapa II Depok, Makassar dan Polda Papua yang
dikirim untuk memperkuat personil Polres Paniai, menurut Nico, belum
ditarik. Padahal pengiriman pasukan tersebut hanya kepentingan
pengamanan 1 Desember 2012. “Sampai saat ini Paniai aman-aman saja. Tapi
kenapa ditambah banyak-banyak, terus belum juga ditarik kembali?”
katanya bertanya.
Koordinator National Papua Solidarity (NAPAS), Marthen Goo di
Jakarta, Selasa (8/1) kemarin, mengecam terjadinya penyisiran oleh
gabungan TNI dan Polri di Kampung Pugo, Paniai. Ia juga menyatakan,
mendesak institusi militer segera hentikan aksi kekerasan di Tanah
Papua.
Sebelumnya, Senin (7/1) siang, terjadi kontak senjata di Kampung
Pugo. Rentetan tembakan saat itu mengagetkan warga setempat. Takut,
mereka segera memilih mengungsi ke Madi, Enarotali, dan kampung terdekat
lainnya.
Berdalih memburu TPN OPM, warga sipil justru diperlakukan kasar.
Terus diinterogasi untuk menunjuk keberadaan John dkk. Menuduh warga
setempat ikut membantu dan menyembunyikan kelompok separatis.
“Masyarakat Paniai khususnya di Pugo dan sekitarnya tidak salah.
Jadi, sebaiknya kedua kelompok ini menahan diri. Jangan saling kejar,
jangan baku tembak, karena masyarakat yang nanti korban,” ujarnya.
Tak hanya terjadi pengungsian. Pagar dan tanaman di kebun milik warga
setempat rusak akibat aksi baku tembak di pinggir Jalan Trans Papua
poros Paniai-Deiyai. Dalam operasi penyisiran di Kampung Pugo, 13 buah
rumah warga terbakar. Satu rumah yang dibakar dicurigai dihuni John
Magai Yogi.
Sempat terjadi kontak senjata. Namun belum ada data mengenai korban
di kedua kubu. Hari ini, aksi penyisiran oleh militer masih berlanjut.
Situasi tegang sejak dua hari lalu belum redah. Warga Pugo tak bisa
kembali ke rumah mereka. (Suko/Markus You)